Jakarta, CNN Indonesia -- Penjualan kostum tim merupakan salah satu sektor bisnis yang penting di dunia sepak bola. Untuk itu para produsen apparel olahraga berlomba-lomba menciptakan inovasi baru nan unik untuk menarik minat suporter.
Namun, tidak semua inovasi yang diciptakan bisa diterima suporter. Bahkan ada beberapa inovasi yang berakhir dengan sanksi FIFA.
Berikut ini adalah sejumlah inovasi kostum yang membuat heboh dunia sepak bola:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Kostum Tanpa LenganSejak sepak bola dimainkan pada abad ke-18, para pemainnya selalu menggunakan kostum lengan pendek atau panjang. Namun, semuanya berubah pada 2002, ketika timnas Kamerun mengenakan kostum tanpa lengan.
Kostum yang diproduksi Puma itu membuat heboh dunia sepak bola. Samuel Eto'o dan kawan-kawan menggunakannya ketika menjuarai Piala Afrika 2002. Pihak Puma ketika itu mengaku kostum tanpa lengan untuk mengantisipasi cuaca panas di Korea Selatan dan Jepang pada ajang Piala Dunia 2002.
Tapi, FIFA melarang timnas Kamerun menggunakan kostum itu karena alasan regulasi. Puma kemudian menambahkan bahan berwarna hitam di bagian lengan timnas Kamerun saat tampil di Piala Dunia 2002.
Untuk mengurangi pelanggaran dengan menarik kostum, Kappa menciptakan inovasi 'Kombat' yang merupakan campuran bahan poliester dengan spandex. Timnas Italia mendapat kehormatan sebagai tim yang kali pertama memakainya pada Piala Eropa 2000.
'Kombat' terlihat sangat ketat dan mengikuti bentuk tubuh, berbeda dengan kostum-kostum sepak bola hingga akhir 1990an yang terlihat terlalu kebesaran jika digunakan pemain.
Italia berhasil melangkah hingga babak final Piala Eropa 2000 sebelum kalah dari Perancis 1-2 di partai puncak. Kappa terus menggunakan inovasi 'Kombat hingga saat ini.
Akhirnya kostum kombat itu dipakai juga oleh klub-klub sepak bola yang disokong Kappa. Beberapa di antaranya adalah AS Roma dan Palermo. Satu lagi inovasi kontroversial dari Puma. Setelah menciptakan kostum tanpa lengan, apparel olahraga asal Jerman itu membuat kostum jumpsuit. Timnas Kamerun itu menggunakan kostum one-piece itu di Piala Afrika 2004.
FIFA lagi-lagi melarang Kamerun menggunakan kostum tersebut. Pasalnya, dalam regulasi FIFA disebutkan sebuah tim harus mengenakan kostum dengan atasan dan bawahan yang terpisah.
Timnas Kamerun kemudian dijatuhi hukuman pengurangan poin di Pra Piala Dunia 2006. Keputusan FIFA membuat Puma melayangkan tuntutan sebesar 2 juta euro terhadap otoritas tertinggi sepak bola di dunia tersebut. Adidas melakukan terobosan pada kostum Olympique Lyon pada musim 2012/2013. Produsen apparel olahraga asal Jerman itu menciptakan kostum tiga dimensi untuk klub yang bermarkas di Stade de Gerland tersebut.
Adidas memilih Lyon sebagai tim pertama yang mengenakan kostum tiga dimensi karena pembuat film pertama dalam sejarah, Lumiere bersaudara, lahir di kota tersebut.
Inovasi Adidas terhadap kostum Lyon tidak berhenti di musim tersebut. Di musim berikutnya, Adidas membuat kostum Lyon yang bisa terang di kegelapan atau 'glow in the dark'. Sejak 2010, apparel olahraga asal Amerika Serikat, Nike, menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Setiap kostum timnas suatu negara yang mereka sponsori, seperti Brasil, Portugal, Belanda, AS, Australia, Korea Selatan, hingga Indonesia, menggunakan bahan poliester yang merupakan olahan dari sampah botol plastik.
Satu set kostum yang digunakan timnas Indonesia di Piala AFF 2014 lalu, seperti yang dirangkum CNN Indonesia, ternyata diproduksi dari daur ulang 18 botol plastik.
Sejak teknologi tersebut dikenalkan, Nike mengklaim sudah mengurangi dua milyar botol plastik untuk seluruh jersey yang dibuat di seluruh dunia.