Susi Susanti, Jenius Olahraga yang Dititipi Mimpi

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Sabtu, 14 Feb 2015 14:19 WIB
Susi Susanti tak hanya bisa memainkan bulutangkis, tapi sedari kecil ia bisa bermacam jenis olahraga termasuk juga tari balet.
Pasangan emas bulutangkis Indonesia, Susi Susanti dan Alan Budikusuma (CNN Indonesia/Dok Pribadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan hanya ilmu atau harta benda yang bisa diwariskan dari orang tua ke anak-anaknya, melainkan juga cita-cita. Itulah yang terjadi pada Susi Susanti yang dilimpahi cita-cita menjadi juara dunia dari orang tuanya.

Susi lahir di Tasikmalaya, 11 Februari 44 tahun silam dari pasangan Risad Haditono dan Purwo Banowati. Sebagai seorang anak kecil, Susi adalah anak yang terbilang jenius dalam olahraga.

"Saya itu banyak aktif di olahraga. Selain bulu tangkis, saya juga sering ikut lomba senam, lari, hingga terpilih dalam tim voli sekolahan," tutur Susi mengenang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, fokus Susi meraih prestasi memang lebih tercurah pada olahraga bulu tangkis.

"Papa adalah penggemar olahraga bulu tangkis. Beliau yang melatih saya di samping rumah dari saya masih kecil," ucap Susi.

Bukan sekedar latihan biasa, Susi sudah bisa melihat bahwa orang tuanya memang menaruh harapan besar pada dirinya.

"Papa dulunya adalah atlet bulu tangkis yang bercita-cita menjadi juara dunia. Namun mimpi Papa harus kandas lantaran beliau mengalami cedera lutut semasa muda," ujar Susi.

Cita-cita yang kandas itulah yang diwariskan kepada Susi. Susi setiap hari dilatih oleh sang ayah, bukan hanya sekedar latihan memukul, melainkan juga hal-hal detil seperti footwork, stamina, dan lain sebagainya.

Setelah bergabung di PB Tunas, Susi mulai menunjukkan prestasi.

"Saat saya bisa jadi juara di pertandingan antar daerah, dari situ Papa sudah semakin yakin saya mampu menjadi pemain papan atas dunia," tutur Susi.

Keyakinan itu makin menemui kenyataan saat Susi diminta bergabung oleh dua klub besar Indonesia, PB Jaya Raya dan PB Djarum. Namun karena pertimbangan memiliki sanak saudara di Jakarta, Susi akhirnya memilih untuk bergabung di Jaya Raya.

Peran Liong Chiu Sia

Selain orang tua, sosok lain yang berpengaruh pada karir Susi adalah pelatihnya di pelatnas PBSI, Liong Chiu Sia.

"Banyak orang hebat yang pernah melatih saya dan tentunya semua berperan penting dan berarti bagi saya. Namun Ibu Chiu Sia adalah yang paling lama bersama saya," ucap Susi.

"Beliau melatih saya sejak saya masih junior di pelatnas hingga saya menjadi pemain senior. Hubungan kami sudah seperti Ibu dan Anak," kata Susi.

Menurut Susi, dirinya selalu bersikap terbuka di hadapan Chiu Sia.

"Termasuk saat saya sedang malas berlatih. Saya katakan terus terang padanya. Setelah itu Ibu Chiu Sia pasti menemukan cara untuk mengembalikan semangat saya seperti mengajak pergi ke pantai dan berbagai hal lainnya," tutur Susi.

Karena itu, ketika Susi sukses menggapai puncak dunia, maka yang tersenyum bukan hanya dirinya. Melainkan pula mereka yang telah mendukungnya. (vws/vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER