Alan: Saya Bersyukur Punya Susi, Ia Istri yang Hebat

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Minggu, 15 Feb 2015 13:20 WIB
Pebulutangkis putra peraih emas Olimpiade, Alan Budikusuma, berkata bahwa seusai pensiun Susi Susanti terus fokus, berkomitmen, dan disiplin.
Pasangan emas bulutangkis Indonesia, Susi Susanti dan Alan Budikusuma. Kedua pebulutangkis ini yang merebut emas pertama bagi Indonesia di ajang Olimpiade. (Dok. Pribadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Alan Budikusuma dan Susi Susanti adalah salah satu pasangan paling terkenal dalam sejarah bangsa Indonesia. Cerita cinta mereka jelas tak akan lekang dari sejarah bangsa Indonesia sampai kapanpun.

Torehan sepasang medali emas di Olimpiade Barcelona 1992 tak dimungkiri menjadi trademark yang membuat pasangan ini terasa fenomenal.

Dua emas pertama Indonesia di ajang Olimpiade datang dari mereka yang merupakan sepasang kekasih. Jelas cerita ini layaknya dongeng manis zaman dulu kala.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alan sendiri mengenal Susi jauh sebelum itu, tepatnya ketika mereka sama-sama masih di PB Jaya Raya Jakarta. Namun kedekatan mereka memang baru terjalin di Pelatnas PBSI yang saat itu masih berlokasi di Senayan.

"Karena kami cuma bertemu sebentar di Jaya Raya lantaran saya dipanggil pelatnas pada tahun 1985. Tak lama kemudian Susi pun ikut dipanggil ke pelatnas pratama," ujar Alan mengenang kisah pertemuannya dengan Susi.

"Sejak di pelatnas itu kami mulai berteman, mengobrol, saling bertukar pikiran, sampai akhirnya dekat dan menjalin hubungan," kata Alan menambahkan.

Menurut Alan, meskipun mereka menjalin ikatan, bukan berarti lantas mereka menikmati  waktu berdua sepanjang waktu seperti remaja pada umumnya.

"Tentu tidak karena kami juga sibuk latihan. Paling jika ada waktu senggang kami jalan-jalan, dan itu pun masih di sekitar Senayan, seperti pergi ke Ratu Plaza atau nonton bioskop," ucap Alan.

"Waktu itu kami kan masih muda. Belum punya mobil kalau mau jalan kemana-mana," tutur Alan sambil tertawa.

Susi Susanti dan Alan Budikusuma kini telah berkeluarga dan dikaruniai tiga anak. (Dok. Pribadi)
Tepis Asumsi Negatif

Seperti telah diceritakan Susi, hubungan Alan  dan Susi memang seringkali dijadikan kambing hitam andai mereka mengalami kekalahan di sebuah turnamen. Namun tekad Alan-Susi untuk menepis asumsi-asumsi negatif itu tak luntur sampai akhirnya mereka bisa membuktikan diri lewat sepasang emas Olimpiade.

"Saat kami pacaran, waktu kami juga sebenarnya diisi oleh diskusi-diskusi soal permainan kami di lapangan, malah kalau sedang di luar negeri kami pun sering membantu berlatih satu sama lain," ucap Alan.

"Jadi bukan pacaran yang senang-senang dan jalan-jalan semata. Memang akhirnya pada Olimpiade Barcelona lah kami seolah memberikan penegasan tentang itu," tutur Alan.

Menurut Alan, dia dan Susi berhasil menunjukkan bahwa hubungan dalam sebuah karier atlet tidaklah buruk. Jika sepasang atlet itu bisa saling dukung satu sama lain, maka hubungan itu tetap layak untuk dilanjutkan.

"Memang, sebelum Olimpiade Barcelona kami juga sudah dikenal publik, namun sepulangnya dari sana tak bisa dimungkiri kami jadi makin dikenal. Hal itu tidak lepas karena kamilah yang meraih emas pertama Indonesia di ajang Olimpiade," tutur Alan.

Hubungan Alan dan Susi pun makin jadi pembicaraan banyak orang dan mereka pun semakin dikenal sampai akhirnya mereka melangsungkan pernikahan.

Lalu apakah Alan dan Susi merasa bahwa mereka merupakan salah satu pasangan paling populer di Indonesia?

"Kami tidak merasa seperti itu. Kami hanya bersyukur karena lewat anugerah Tuhan dan kerja keras kami mampu meraih prestasi di Olimpiade sebagai pasangan yang belum tentu bisa disamai oleh orang lain," papar Alan.

"Kami sudah melakukan yang terbaik dan setidaknya saya berharap kami bisa dikenang oleh anak-cucu penerus generasi kami setelah kami tidak ada di dunia ini nantinya," kata pria kelahiran Surabaya ini menambahkan.

Senang Memiliki Istri Susi Susanti

Soal Susi, Alan pun tak melulu memuji Susi ketika mereka masih berstatus atlet semata.

"Saat kami mulai berumahtangga, Susi pun bisa total melepas bulu tangkis dan fokus mendampingi saya membangun rumah tangga. Ia mengurus anak dan juga membantu mengembangkan bisnis kami di saat yang bersamaan," kata Alan.

"Baik saat masih atlet maupun saat menjadi ibu rumah tangga, Susi tidak pernah kehilangan karakteristik khasnya. Ia selalu fokus, total, disiplin, dan memegang komitmen atas apa yang ia kerjakan," tutur peraih medali perak Kejuaraan Dunia 1991 ini.

Jika Alan dan Susi dulu sering menghabiskan waktunya di lapangan latihan, maka kini waktu mereka banyak dihabiskan bersama keluarga di rumah.

"Keluarga bagi kami segalanya. Karena itulah saya pun memilih mendirikan kantor Astec di dekat rumah sehingga saya bisa dekat dengan anak-anak," ucap Alan yang kini berusia 46 tahun ini.

"Masih banyak impian yang kami ingin raih dalam fase hidup kami saat ini. Tentunya salah satunya ingin membuat produk kami, Astec, menjadi semakin dikenal di dunia," tuturnya menambahkan.

Menarik kesimpulan dari jalan hidupnya bersama Susi, Alan menegaskan bahwa ia benar-benar bahagia atas apa yang terjadi di hidupnya sejauh ini.

"Saya bersyukur memiliki pendamping hidup seperti Susi. Ia wanita yang hebat," ucap Alan memberi penegasan. (ptr/vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER