Jakarta, CNN Indonesia -- Southampton adalah fenomena di Liga Primer Inggris musim ini. Mereka mampu bertahan di papan atas di tengah serbuan tim-tim kuat Liga Primer Inggris.
Setelah kehilangan banyak bintangnya macam Rickie Lambert, Adam Lallana, dan Luke Shaw pada musim panas lalu, Southampton justru menunjukkan sinar terang mereka bersama rekrutan anyar macam Graziano Pelle, Sadio Mane, dan Shane Long.
Sayangnya, mendekati akhir kompetisi Southampton justru menunjukkan indikasi bahwa mereka kehabisan bensin untuk terus bisa bersaing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi dua sempat dihuni Southampton dan mereka pun nyaman berada di zona empat besar hingga bulan Januari lalu. Namun deretan hasil buruk di bulan Februari kemudian membuat mereka kini terlempar ke posisi enam di klasemen Liga Primer Inggris.
Dari lima pertandingan yang berlangsung di bulan Februari, Southampton hanya berhasil mengoleksi empat poin. Tidak hanya itu, dalam lima pertandingan tersebut Southampton hanya mampui mencetak satu gol saja.
Padahal dari lawan-lawan yang dihadapi Southampton di bulan Februari, hanya Liverpool yang masuk kategori tim besar. Sedangkan tim macam Swansea City, West Ham United, dan West Bromwich Albion (WBA) adalah tim yang harusnya bisa dibobol dan dikalahkan oleh Southampton.
Kinerja tim Southampton yang tengah menurun pun disadari benar oleh sang arsitek Ronald Koeman.
"Kami harus menerima hasil buruk ini dan terus berusaha lebih baik di laga-laga selanjutnya," kata Koeman seperti dikutip dari
Daily Echo.
Dipengaruhi Padatnya Jadwal di Musim DinginKoeman sendiri coba berimprovisasi dengan memainkan pola 3-5-2 dalam laga melawan WBA, alih-alih menggunakan formasi 4-3-3 seperti yang biasa ia mainkan. Namun sayangnya pola tiga bek itu justru membuat Southampton kebobolan dengan cepat di awal laga.
"Saya tetap akan memilih pola itu jika pertandingan diulang. Kami bermain dengan pola itu sebanyak 2-3 pertandingan dan kami berhasil menang," kata Koeman membela diri.
"Saya terbiasa mendapatkan jeda saat musim dingin dan kini tak mendapatkannya di Liga Primer Inggris. Mungkin ini yang membuat saya sedikit tumpul dan saya harus segera bangkit setelah ini," tutur Koeman yang sebelumnya banyak berkiprah di Liga Belanda ini.
Buruknya performa Southampton pun kemudian dihubungkan dengan produktivitas Pelle sebagai ujung tombak. Pelle yang merupakan pencetak gol terbanyak bagi Southampton ini sudah tidak mencetak gol sejak tanggal 20 Desember.
Paceklik gol yang didapat Southampton pada bulan Februari pun dihubung-hubungkan dengan produktivitas Pelle.
"Saya menolak menyoroti performa satu orang pemain saja. Bagi saya, secara keseluruhan tim ini memang menunjukkan penampilan menurun dibandingkan sebelumnya dan itu yang harus kami perbaiki," tutur Koeman.
 Sempat bersinar di awal musim, Graziano Pelle kini tak terdengar lagi. (Reuters/Julian Finney) |
Jangan Sampai TerlenaSouthampton kini memiliki 46 poin dan duduk di peringkat keenam, tertinggal empat angka dari batas akhir zona Liga Champions.
Jika melihat catatan, Southampton sejatinya juga sempat memasuki fase buruk yaitu pada pekan ke-13 hingga ke-16 atau ketika mereka kalah empat kali beruntun. Namun setelah itu mereka menjawabnya dengan lima kemenangan dan satu hasil seri pada enam pekan berikutnya.
Bagaimana Southampton mencoba bangkit dari keterpurukan saat ini akan menjadi penentu posisi Southampton di akhir musim nanti.
Southampton masih memiliki 11 laga dengan tiga pertandingan berat di dalamnya yaitu menghadapi Chelsea di pekan ke-29, menjajal kemampuan Tottenham Hotspur di pekan ke-33, dan berduel dengan Manchester City di pekan terakhir.
Dari sisi jadwal, Southampton diuntungkan lantaran mereka tidak lagi bermain di kompetisi mana pun sehingga fokus mereka hanya terpusat di Liga Primer Inggris saja.
Selain itu, pada awalnya Southampton jelas bukan tim dengan target bidikan lolos ke Liga Champions. Hal ini justru bisa membuat mereka tampil lebih tenang dan tidak terbebani seperti tim-tim lainnya.
Namun di sisi lain, fakta ini juga bisa membuat para pemain Southampton bisa terlena dan berpuas diri. Bagi Southampton yang musim lalu ada di posisi kedelapan, lolos ke Liga Eropa saja sudah jadi prestasi bagi mereka nantinya.
"Kami harus terus bersikap realistis karena tim-tim besar pasti akan berjuang keras mendapatkan tempat di papan atas pada akhir kompetisi," tutur Koeman seperti dikutip dari situs resmi klub.
"Kami tidak terfokus pada posisi kami di klasemen melainkan pada performa kami di lapangan yang harus lebih baik dibandingkan sebelumnya. Soal target akhir musim, kami ingin mencoba mendapat poin lebih banyak dibandingkan musim sebelumnya."
(ptr/ptr)