Laporan Aksi Rasialisme di Inggris Meningkat

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Selasa, 03 Mar 2015 16:18 WIB
Aksi rasialisme di Inggris meningkat. Otoritas sepak bola (FA) dan organisasi antirasialisme mencatat peningkatan hingga 35 persen dibanding musim lalu.
Kapten Chelsea John Terry dan kawan-kawannya mengenakan kaos antirasialisme di luar kostum pemanasan sebelum bertanding dalam kompetisi liga Inggris.(Reuters/Tony O'Brien)
London, CNN Indonesia -- Aksi rasialisme semakin marak di lingkungan sepak bola Inggris. Berdasarkan data yang dikumpulkan lembaga antidiskriminasi dalam sepakbola, Kick It Out bersama Asosiasi Sepakbola Inggris (FA), tindakan rasialisme, seksisme, antisemit, homofobia, dan berbagai tindakan diskriminatif lainnya telah meningkat pesat di negeri itu.

Kick It Out sendiri mencatat terdapat 184 insiden tindakan diskriminatif. Jumlah itu meningkat hingga 35 persen dibandingkan musim lalu.

Seperti dikutip Guardian, Kepala Pelayanan Hukum FA, Mark Ives,  menyatakan otoritas sepakbola Inggris menemukan peningkatan tindakan diskriminatif hingga 70 persen sepanjang musim ini di kompetisi sepakbola amatir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ives juga memperkirakan pada bulan Mei, jumlah tindakan diskriminatif akan mencapai 800 kasus di seluruh daratan Inggris.

Kick Out dan FA sendiri melihat sisi positif dibalik meningkatnya jumlah laporan insiden rasialisme di Inggris. Kedua institusi itu melihat meningkatnya jumlah laporan itu menunjukkan bentuk penolakan masyarakat Inggris terhadap tindakan rasialisme.

Selain itu semakin banyak orang yang kini tak lagi takut untuk melaporkan tindakan diskriminatif dalam sepak bola itu.

Masalah Nyata Dalam Sepakbola

Menurut Presiden Kick It Out, Lord Herman Ouseley, insiden tindakan rasialisme yang dilakukan oleh suporter Chelsea pada di Paris, Prancis dua pekan lalu merupakan merupakan salah satu contoh nyata yang masih melekat dalam diri masyarakat.

"Karena insiden tersebut direkam, sepakbola tiba-tiba diasosiasikan dengan rasialisme, padahal pada kenyataannya itu bukanlah sebuah kejutan," ujar Ouseley. "Insiden ini mengingatkan orang bahwa hal-hal seperti itu masih terjadi tanpa sepengetahuan publik. Ada sebuah masalah yang nyata di sana, yang turut didorong dengan semakin meningkatnya anti-Eropa, anti-imigran, dan berbagai hal lainnya di dunia politik."

Ouseley pun berharap upaya para pelapor tindakan rasialisme itu akan menunjukkan masyarakat menginginkan perubahan dan aksi diskriminasi bisa dihilangkan dari sepak bola Inggris.

Secara terpisah, Menteri Olahraga Inggris, Helen Grant menilai tingginya jumlah kasus itu semakin menimbulkan kekhawatiran.

Ia pun menilai persoalan rasialisme, antisemit, homofobia, dan diskriminasi seksual dalam dunia olahraga akan sulit diatasi. Pasalnya itu adalah bukti nyata yang melekat dalam kehidupan masyarakat.

Ivens sendiri menilai persoalan diskriminasi dan rasialisme itu telah meningkat pesat dibanding dekade 1980an. (kid/kid)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER