Jakarta, CNN Indonesia -- Dengan rasa penuh percaya diri setelah masa uji coba pra-musim yang sukses, upaya Mercedes untuk membangun dinasti Formula 1 akan dimulai di balapan pembuka musim di Grand Prix Australia, Minggu (15/3), dengan Lewis Hamilton yang akan memburu gelar juara dunia ketiganya.
Hasil uji pra musim yang cemerlang, serta sesi latihan pertama yang memperlihatkan kedua pembalap Mercedes menjadi yang teratas, seolah mengindikasikan bahwa pabrikan-pabrikan lainnya masih dalam posisi mengejar ekor Si Panah Perak pada musim balapan 2015.
"Kami optimistis untuk musim ini," kata Nico Rosberg yang memenangkan balapan di Albert Park tahun lalu dan pada akhir musim menjadi
runner-up bagi rekan setimnya, Lewis Hamilton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini kami memiliki tim yang keren."
"Kami yang terbaik di F1 saat ini. Kami memiliki departemen-departemen yang terbaik, dan kami memiliki pabrik mesin terbaik -- mereka melakukan kerja yang sangat hebat."
Musim lalu, kesuksesan Mercedes dalam meraih gelar juara konstruktor dan mengakhiri dominasi empat musim Red Bull sendiri diwarnai oleh persaingan mengagumkan antara Rosberg dan Hamilton.
Meski di akhir musim Hamilton bisa menghancurkan tantangan dari Rosberg, dengan memenangkan 11 balapan ketimbang lima yang diraih Rosberg, rivalitas antar keduanya akan tetap mengambil porsi cerita musim ini dan menjadi bahan bakar bagi kesuksesan kedua Mercedes.
 Lewis Hamilton meraih gelar juara dunia keduanya pada musim balapan lalu. (REUTERS/Caren Firouz) |
Akan tetapi kedua pembalap ini sadar mereka akan mendapatkan tantangan yang lebih berat dari tim lain.
"Tahun lalu kami menjalani musim yang sangat hebat, dan tentu saja kami sangat ingin mengulangi hal tersebut. Namun yang lain tak akan berhenti mengejar kami," kata Hamilton yang musim lalu tak menyelesaikan balapan di GP Australia karena mengalami masalah pada mobilnya.
"Saya yakin kompetisi akan berjalan ketat, dan kami akan menjalani balapan yang menegangkan dengan banyak pembalap akan berupaya merebut posisi terhormat."
Pada Minggu nanti, GP Australia sendiri akan memasuki penyelenggaraan yang ke-20 dengan panitia lokal akan berharap pembalap kebanggan tuan rumah, Daniel Ricciardo, bisa menjadi orang Australia pertama yang mampu memenangkan F1 di hadapan pendukungnya sendiri.
Musim lalu, Ricciardo sendiri sukses merebut podium pertama sebanyak tiga kali.
Pembalap yang merebut tempat ketiga di klasemen akhir tersebut tampil mengesankan di musim pertamanya bersama Red Bull, dan ia memiliki misi untuk menuntaskan rasa penasaran di Albert Park minggu nanti.
Tahun lalu, Ricciardo sempat naik podium di GP Australia, namun harus menelan pil pahit karena gelarnya dicopot hanya beberapa jam setelah balapan karena ia didiskualifikasi terkait masalah aliran bahan bakar.
Ricciardo, yang musim lalu masih satu tim dengan juara dunia empat kali, Sebastian Vettel, mampu berperforma lebih baik ketimbang pembalap asal Jerman tersebut. Namun, Vettel sendiri kini telah menjadi pembalap utama Ferrari, setelah Si Kuda Jingkrak berpisah dari pembalap Spanyol Fernando Alonso.
Telah direkrut McLaren dengan didampingi Jenson Button, Alonso harus menerima kenyataan bahwa ia tak bisa turun di Australia karena larangan dokter seusai ia mengalami kecelakaan di sesi uji coba di Barcelona, bulan lalu.
Masalah lain yang akan menjadi sorotan adalah perselisihan antatara Giedo van der Garde dan Sauber.
Pengadilan arbitrase olahraga di Swiss telah memutuskan Sauber tidak boleh mencegah Garde membalap untuk tim tersebut, dengan keputusan kemudian diperkuat Mahkamah Agung di negara bagian Victoria, Australia, Kamis (12/3).
Sebelumnya Garde menggugat Sauber, karena ia dibatalkan sebagai setelah tim itu mengontrak Marcus Ericsson dan Felipe Nasr sebagai pembalap utama karena permintaan spnsor. Pengadilan lalu memutuskan Sauber bersalah dan meminta tim itu membayar denda.
Walaupun keabsahan status Van Garde sebagai pembalap Sauber telah diakui di pengadilan, pembalap asal Belanda itu masih belum dipastikan akan turun di Albert Park.
Dinasti Mercedes, masalah legal, dan kehilangan Fernando Alonso. Tiga masalah itu tampaknya masih akan mendominasi pemberitaan seputar GP Australia pekan nanti. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Formula 1 hadir dengan menyajikan konflik baik di dalam maupun di luar sirkuit.
Formula 1 memang telah benar-benar kembali.
(vws)