Button Kritik Alasan Sauber Campakkan Pembalapnya

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Kamis, 12 Mar 2015 17:58 WIB
Juara dunia F1 tahun 2009, Jenson Button, mengkritik alasan Sauber mencampakkan pembalapnya, Giedo van der Garde dari balik kemudi mobil.
Tim Sauber dikritik pembalap-pembalap Formula Satu (F1) akibat alasan yang diutarakan di depan pengadilan untuk menyingkirkan Giedo van der Garde dari balik kemudi mobil.(REUTERS/Marcelo del Pozo)
Melbourne, CNN Indonesia -- Juara dunia F1 tahun 2009, Jenson Button, mengkritik alasan yang dipaparkan kuasa hukum tim Sauber untuk membatalkan gugatan pembalap cadangan Giedo van der Garde.

Sebelumnya gugatan pembalap asal Belanda itu terhadap Sauber dimenangkan Pengadilan Arbitrase di Swiss. Sauber disebut tak memiliki hak untuk menyingkirkan Garde dari balik kemudi mobil balapnya.

Tak terima, Sauber melalui kuasa hukum mengajukan gugatan ke pengadilan Australia di negara bagian Victoria yang akan menjadi tuan rumah seri pertama musim balap F1 2015. Pengadilan di Victoria pun menolak permintaan Sauber dan memenangkan Garde.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa alasan yang digunakan kuasa hukum untuk membatalkan Garde boleh berada di balik kemudi adalah lisensi super F1, serta risiko keselamatan karena keputusan itu dibuat beberapa hari jelang GP Australia dimulai.

Secara terpisah, Direktur Balap FIA Charles Whiting, membenarkan setiap pembalap yang turun di balap F1 harus memiliki lisensi super. Namun, bukan berarti Garde tak dapat memiliki lisensi itu dalam waktu singkat.

""Departeman keselamatan (FIA) di Jenewa yang menangani hal itu," kata Charles Whiting seperti dikutip Reuters, Kamis (12/3).

Button, 35, merasa risih dengan pernyataan kuasa hukum Sauber tentang alasan untuk memblokir Garde.

"Hal yang mengejutkan saya paling besar adalah komentar dari Sauber yang menyatakan isu keselamatan dengan dia (Garde) mengemudikan mobil (balap)," kata Button seperti dikutip Sky Sports.

Garde sendiri bukanlah pembalap baru di dunia balap F1. Sebelum bergabung dengan Sauber pada 2014 lalu, pria berusia 30 tahun itu bagian dari tim Caterham dan menjalani 19 seri grand prix.

"Bagi saya ini sebuah hal yang memalukan jika mereka (Sauber) telah ke arah tersebut, karena keselamatan adalah hal yang sangat diperhatikan dalam olahraga otomotif dan kita tidak boleh melempar (persoalan itu) seenaknya," ujar Button,"Saya pikir itu tak adil digunakan untuk melawan Giedo."

Sebelumnya Garde menggugat Sauber karena posisinya sebagai pembalap dicabut setelah tim itu mengontrak Marcus Ericsson dan Felipe Nasr sebagai pembalap utama mereka. Namun, mahkamah di Victoria menolak permintaan Sauber dan meminta tim itu membayar biaya hukum.

Mantan pembalap Sauber, Sergio Perez, pun memberikan dukungannya terhadap Garde. Tindakan Sauber, katanya, bukanlah contoh yang baik bagi tim F1 dalam memperlakukan pembalapnya.

"Mereka harus menghormati pembalap," kata Perez di garasi sirkuit Albert Park, Melbourne, Kamis (12/3),"Tak jadi soal apakah anda seorang pembalap atau seorang teknisi, setiap orang harus diperlakukan adil dan ada sebuah kontrak yang harus dihormati karena ada aturan untuk itu dan mereka harus diikuti."

Perez--yang sejak 2014 lalu bergabung bersama tim Force India--mendukung Garde sebagai pembalap yang berani melawan untuk memperjuangkan haknya. Tindakan Garde, kata Perez, akan jadi preseden yang baik.

Garde sendiri mengatakan dirinya siap berada di balik kemudi Sauber dan masih berhubungan baik dengan rekan-rekannya di bengkel tim tersebut. (kid/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER