Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap perempuan Indonesia, Alexandra Asmasoebrata, ingin melihat lebih banyak kaum hawa di dunia balap nasional dan internasional. Pembalap yang akrab disapa Andra itu menganggap minimnya pebalap perempuan bukan dikarenakan tidak adanya kesempatan.
Sejak ajang Formula One (F1) kali pertama digelar pada 1950, hingga kini hanya ada lima pembalap perempuan yang pernah tampil di seri balap mobil terpopuler di dunia tersebut.
Mereka adalah Maria Teresa de Filippis (1958-1959), Maria Grazia Lombardi (1974ñ1976), Divina Maria Galica (1976ñ1978), Desire Randall Wilson (1980), dan Giovanna Amati (1992).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak Amati pada 1992, belum pernah ada pembalap perempuan yang tampil di balapan F1. Musim ini, Susie Wolff hanya dipercayai Williams sebagai test driver, sedangkan Carmen Jorda menjadi development driver Lotus.
Andra menganggap pembalap perempuan minim di dunia F1 bukan karena jarang mendapatkan kesempatan. Perempuan yang saat ini tampil di Formula Renault itu mengatakan, hal tersebut dikarenakan kualitas pebalap perempuan yang belum mampu bersaing dengan pebalap pria.
"Karena kualitas. Kalau kesempatan, menurut saya tidak juga, karena pembalap laki-laki yang bagus saja pun susah masuk F1. Jadi kalau cewek bukan berarti lebih susah. Tim F1 melihatnya dari skill, tapi tidak sepenuhnya, lebih ke sponsor. Kesempatan semuanya sama," ucap Andra kepada CNN Indonesia, Kamis (12/3).
Minim MinatUntuk di Indonesia, Andra mengatakan, minimnya pembalap perempuan dikarenakan olahraga ini masih dianggap sebelah mata.
"Saya saja yang punya ayah pembalap, awalnya tidak kepikiran untuk menjadi pembalap. Bagaimana mereka yang tidak ada darah balapnya di dalam keluarganya? Mungkin hal-hal itu sebenarnya jatuhnya lebih karena budaya kita dalam melihat kaum perempuan," ucap Andra.
Andra mengatakan, kaum perempuan seharusnya tidak usah takut bersaing dengan pembalap pria. Pembalap 26 tahun itu juga berharap pembinaan pembalap usia muda di Indonesia berjalan efektif.
"Munculnya sedikit dan yang bertahan paling cuma satu atau dua. Inginnya banyak. Jujur saja saya bukan tipe-tipe yang takut terkalahkan, tidak. Saya ingin banyak, karena buat apa saya menang sendiri, harus ada regenerasinya," ujar Andra.
"Saya bukan ingin membuktikan bisa mengalahkan laki-laki, atau perempuan bisa mengalahkan laki-laki. Saya hanya mau bilang kita punya kesempatan yang sama. Soal kalah atau menang, itu urusan nanti," sambungnya.
Untuk pembalap wanita Indonesia yang baru meniti karier, Andra menyarankan untuk tidak takut gagal.
"Kalau menghadapi rintangan dan hambatan menurut saya dalam bidang apapun akan sama saja. Dramanya akan sama saja. Jadi kalau kita punya mimpi, jangan mudah putus asa," tegasnya.
(har)