Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah FIFA secara resmi memutuskan pergelaran Piala Dunia Qatar 2022 akan dilangsungkan pada November-Desember dan partai puncak akan dilangsungkan pada 18 Desember, kritikan langsung mengalir dari pihak liga-liga di Eropa.
"Ini hanya akan mengganggu dan mengakibatkan dampak besar terhadap perkembangan kompetisi-kompetisi sepakbola di Eropa," ujar presiden kompetisi Spanyol (LFP), Javier Tebas.
Bukan hanya FIFA, otoritas sepakbola Eropa (UEFA) juga menjadi sasaran kritikan oleh pihak Liga Primer Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat mengecewakan, bahkan dari UEFA yang diharapkan menyuarakan kepentingan kami," ujar Ketua Eksekutif Liga Primer, Richard Scudamore.
Awalnya, pihak UEFA memang sempat menolak Piala Dunia dilangsungkan pada periode November-Desember dan lebih memilih Januari-Februari sebagai alternatif waktu kompetisi, namun di saat-saat terakhir mereka mengubah sikap, dan inilah yang membuat kecewa Scudamore.
Menurut Platini, tindakan UEFA untuk menerima keputusan FIFA juga menunjukkan bahwa mereka juga harus menyesuaikan jadwal kompetisi elit Eropa, Liga Champions agar tak bentrok dengan jadwal Piala Dunia.
"Liga Primer Inggris bukan satu-satunya liga di dunia. Masih banyak liga, pemain, dan klub lainnya (semua harus menyesuaikan diri)," ujar Presiden UEFA, Michel Platini seperti yang dilansir dari Telegraph.
Platini pun menegaskan bahwa dirinya tak akan pernah mengubah pendiriannya untuk mendukung Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
"Saya selalu mengatakan saya akan memilih Qatar," ujar Platini melanjutkan. "Saya tetap konsisten dengan apa yang saya katakan empat tahun lalu."
"Saya bekerja dengan harapan memberikan yang terbaik untuk dunia sepakbola."
Tolak Aksi Boikot Piala Dunia Rusia 2018Selain menanggapi kritikan dari Scudamore, Platini juga menganggap seruan Ukraina untuk memboikot Piala Dunia 2018 di Rusia sebagai tindakan yang tidak bertanggungjawab.
Platini menyatakan jutaan rakyat Rusia tidak berhak mendapatkan hukuman akibat urusan 'politis' kedua belah negara.
"Pemboikotan tak akan pernah menyelesaikan masalah," ujar Platini tegas.
Sebelumnya, Presiden Ukraina, Petro Poroshenko memang sempat menyerukan pemboikotan Piala Dunia 2018 akibat konflik di timur Ukraina yang melibatkan pihak Rusia.
"Saya pikir harus ada diskusi untuk memboikot Piala Dunia (2018)," ujar Poroshenko dalam wawancaranya dengan media Jerman yang dipublikasikan Senin (16/3).
"Selama masih ada pasukan Rusia di Ukraina, sulit membayangkan ada Piala Dunia di negara itu."
(ptr/ptr)