Jakarta, CNN Indonesia -- Menurut salah satu legenda bulutangkis Indonesia, Tan Joe Hok, pencapaian legenda bulutangkis tanah air lainnya, Rudy Hartono, di kompetisi tertua dunia bulutangkis All England tak akan pernah bisa dilampaui oleh pemain lain.
Dalam periode tahun 1968 hingga 1974, nama Rudy memang terus-menerus terukir pada trofi All England selama tujuh kali berturut-turut.
Bahkan pada 1976, Rudy menjadi atlet bulutangkis terbanyak yang mampu meraih gelar All England, setelah mengalahkan sesama pebulutangkis Indonesia, Liem Swie King di partai puncak. Hingga kini pun, rekor delapan kali juara All England tersebut tak tersentuh oleh pebulutangkis lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa pencapaian Rudy di All England tidak akan pernah mampu disamai oleh pemain-pemain lain," ujar Tan Joe Hok ketika dihubungi CNN Indonesia, Selasa (17/3).
Saingan terdekat Rudy, Erland Kops, hanya berhenti di gelar ketujuh dan mengingat pebulutangkis asal Denmark tersebut telah menggantung raketnya, rekor Rudy ini tampaknya masih akan bertahan selama satu abad mendatang.
Pebulutangkis asal Tiongkok yang saat ini masih aktif di dunia bulutangkis, Lin Dan, juga hanya berhenti gelar kelima, serta gagal menambah koleksi gelarnya saat terhenti di semifinal All England tahun ini.
Usaha pebulutangkis masa kini untuk menumbangkan rekor Rudy juga dianggap Tan Joe Hok terbentur kepada jumlah turnamen bulutangkis yang kian meningkat dewasa ini.
Jika dibandingkan pada masanya, yang hanya ada turnamen besar seperti Glasgow, Amerika Serikat, Kanada, dan All England, atlet bulutangkis masa kini seringkali telah 'kehabisan tenaga' di turnamen-turnamen lain, sehingga gagal tampil maksimal di All England.
Pemain Langka
Sosok Rudy di dunia bulutangkis Indonesia sendiri dianggap Tan Joe Hok sebagai sosok yang langka.
Terlebih lagi determinasi dan kemauannya untuk bekerja keras dianggap oleh Tan Joe Hok tersebut sebagai sesuatu yang sulit ditemukan dalam diri pemain lain.
"Dari awal saya sudah berpikir dia akan menjadi pemain hebat," ujar Tan Joe Hok melanjutkan. "Saat latihan benar-benar fokus, tidak mau kalah, dan tidak mau menyerah."
"Barang langka, sulit untuk mencari orang seperti dia."
Selain itu, Tan Joe Hok juga menilai Rudy merupakan tipe atlet yang akan selalu berusaha untuk mengejar kemenangan, bukan hanya sekedar bermain 'cantik' untuk menghibur suporter di lapangan.
"Di dunia bulutangkis ada dua jenis pemain," ujar Tan Joe Hok. "Yang pertama adalah pemain yang memiliki pukulan hebat, bermain cantik, tetapi tidak selalu menang."
"Sedangkan satu lagi merupakan tipe pemain yang pukulannya mungkin tidak terlalu hebat, tetapi selalu meraih kemenangan. Itulah Rudy. Permainan dia itu istilahnya tak mementingkan style."
Kini kedua legenda bulutangkis ini telah sama-sama menggantung raketnya, namun prestasi mereka tak akan hilang ditelan zaman. Terlebih pencapaian mereka telah menjadi kebanggaan bersama bangsa Indonesia, serta meletakkan fondasi kuat di dunia bulutangkis tanah air yang kita kenal saat ini.
(vws/vws)