Dilema yang Dihadapi Polri Tentang ISL 2015

M. Arby Rahmat | CNN Indonesia
Jumat, 03 Apr 2015 19:51 WIB
Mabes Polri hanya memberi izin bagi lima laga di hari pembuka Liga Super Indonesia (ISL) 2015 yang akan berlangsung besok, Sabtu (4/4).
Sejumlah pemain Persebaya Surabaya melakukan latihan malam di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Kamis (2/4). Meskipun tidak lolos verifikasi kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Persebaya Surabaya tetap melakukan persiapan jelang laga melawan Mitra Kukar pada Minggu (5/4) di tempat yang sama.(ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Berdasarkan rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI meminta Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) tidak memberi izin bagi Liga Super Indonesia (ISL) 2015.

Izin itu baru boleh diberikan, jika Persebaya Surabaya dan Arema Cronus dicoret dari klub peserta kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia itu. Pasalnya dua klub asal Jawa Timur tersebut tak lolos verifikasi BOPI.

Di sisi lain, PT Liga Indonesia mengirim permohonan izin menggelar kompetisi ISL 2015 secara nasional dengan jumlah peserta 18 klub--termasuk Persebaya dan Arema--yang akan dimulai besok, Sabtu (4/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Agus Rianto mengakui ada dilema terkait izin kompetisi tersebut. Ia mengaku sudah menerima surat dari PT Liga Indonesia terkait izin penyelenggaraan LSI 2015 pada hari Rabu (3/4).

Ada enam laga yang akan bertanding pada kick-off liga yang telah berganti nama jadi QNB League, Sabtu (4/4). Salah satunya adalah pertandingan antara Arema versus Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Sehari setelahnya, Minggu (5/4), Persebaya akan menjamu Mitra Kukar di Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Agus mengatakan dari enam klub yang akan bertanding hari Sabtu (4/4), hanya satu pertandingan yang tidak diberikan izin yaitu pertandingan Arema versus Persija.

"Memang tidak sesuai dengan rekomendasi (BOPI). Kita tidak keluarkan izin," kata Agus saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (3/4), "Yang lain kita keluarkan, yang satu itu tidak. Tapi jika pertandingan tersebut terpaksa digelar, kami tetap memberikan pengamanan dalam rangka menjaga ketertiban."

Agus sendiri menyanggah pengamanan tersebut sebagai pelanggaran dari rekomendasi BOPI. Agus menegaskan polisi memang tidak memberikan izin tetapi tak bisa membiarkan keamanan jadi terganggu.

"Ya, dilema, tapi kita sebagai aparat juga berkewajiban memberikan keamanan. Dan sebetulnya, pada akhirnya ini, (persoalan) antara BOPI dan PT Liga Indonesia," ucapnya.

Sebelumnya, 1 April lalu, BOPI telah mengumumkan Persebaya dan Arema tak diberi rekomendasi untuk mengikuti ISL 2015 karena tak dapat memenuhi syarat verifikasi yaitu aspek legalitas. Selain itu ada lima klub lain yang boleh mengikuti kompetisi namun harus memenuhi persyaratan BOPI hingga paruh pertama selesai.

Kabag Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiono, mengungkapkan pihaknya akan mengamankan setiap pertandingan karena akan timbul keramaian orang di pertandingan tersebut.

"Kalau masalah izin itu wilayah Mabes Polri," ujar Awi, "Walau begitu kami tetap mengantisipasi risiko gangguan keamanan terjadi pada pertandingan yang sudah dijadwalkan panpel." (kid/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER