Persebaya Berlaga, Bonek: Ada Konspirasi Polisi dan Panpel

Vriana Indriasari | CNN Indonesia
Minggu, 05 Apr 2015 16:01 WIB
Bonek menduga ada konspirasi antara pihak kepolisian dengan panitia QNB League terkait tetap dilaksanakannya pertandingan Persebaya melawan Mitra Kukar.
Bonek menduga ada konspirasi antara pihak kepolisian dengan panitia QNB League terkait tetap dilaksanakannya pertandingan Persebaya melawan Mitra Kukar. (Antara/M Risyal Hidayat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana tetap digelarnya laga "terlarang" antara Persebaya Surabaya melawan Mitra Kukar disinyalir ada konspirasi antara panitia pelaksana dan pihak kepolisian.

Dugaan ini dilontarkan Presidium Arek Bonek 1927, Andi Pecie saat dihubungi CNN Indonesia, Minggu (5/4). Menurut Andi, panitia pelaksana sudah mengklaim laga akan terus berjalan dengan bantuan pengamanan polisi sebelum tiket mulai diperjualbelikan.

"Panpel sudah bilang akan ada 700 personel polisi, dan 200 tentara yang akan mengamankan pertandingan sebelum tiket mulai dijual," kata Andi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi menambahkan, klaim polisi yang menyatakan terpaksa melakukan pengamanan karena penonton yang hadir akan sangat banyak itu bualan belaka. "Ini jelas hasil konspirasi polisi dan panpel."

Meski kabar pertandingan akan tetap dilaksanakan, Andi tetap berharap Persebaya Surabaya mematuhi rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Dan untuk itu, bonek mengaku akan memboikot pertandingan jika tetap dilaksanakan.

Andi sendiri meyakini jika penonton dengan bendera bonek akan sepi. Tiket sendiri, menurut Andi, banyak yang dijual dengan harga murah, bahkan dibagikan secara gratis.

"Tapi saya melihat ada indikasi mereka mendatangkan massa bayaran dari luar Surabaya agar terlihat ramai karena akan disorot televisi," katanya menambahkan. "Jumlahnya sekitar dua ribu sampai tiga ribu orang."

Sebelumnya, pihak kepolisian menegaskan tidak mengeluarkan izin keramaian dan mengaku sudah melakukan pendekatan dan komunikasi dengan panitia terkait rekomendasi yang di keluarkan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). "Tapi panitia mengaku penonton yang pasti hadir jumlahnya akan banyak," ujar Wakapolri Badrodin Haiti saat dihubungi CNN Indonesia, Minggu (5/4).

Alhasil, kepolisian akan tetap memberikan pengamanan terhadap laga "terlarang" itu. Menurut Badrodin, pengamanan itu sangat penting karena menyangkut banyak orang. "Sedangkan izin keramaian itu kan sifatnya administratif. Hanya untuk legalitas terhadap sebuah acara."

Persebaya Surabaya dan Arema Cronus Indonesia merupaka dua klub yang tidak masuk rekomendasi BOPI untuk mengikuti QNB League 2015. Namun pertandingan kedua klub tersebut nyatanya tetap digelar dengan pengamanan kepolisian.

Pengaman kepolisian tersebut dilakukan meski tanpa izin keramaian dari Badan Intelejen Keamanan Mabes Polsi yang memiliki kewenangan tersebut. (vri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER