Ricardo Quaresma Masih Belum Habis

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Selasa, 07 Apr 2015 14:09 WIB
Sepak bola Portugal bukan hanya milik Cristiano Ronaldo. Teman Ronaldo di akademi, Ricardo Quaresma, membuktikannya pada awal pekan ini.
Ricardo Quaresma (tengah) diapit dua rekannya Oliver Torres (kiri) dan Ivan Marcano usai mencetak gol ke gawang Estoril dalam lanjuta Liga Portugal, Senin (6/4). Dalam pertandingan itu Quaresma mencetak dua gol dan menyumbang dua assists. (REUTERS/Miguel Vidal)
Quaresma kembali ke Portugal setelah sempat berpetualang di timur tengah bersama klub Uni Emirat Arab, Al Ahli. Porto mengikatnya tanpa biaya alias dengan status bebas transfer.

Quaresma dikenal sebagai pemain dengan kemampuan melakukan trik-trik ajaib dalam sepak bola. Ia kerap melakukan tendangan rabona dan trivela. Quaresma bahkan disandingkan dengan nama Luis Figo yang gantung sepatu usai Piala Dunia 2006.

Beberapa pengamat sepak bola bahkan menilai Quaresma memiliki bakat lebih hebat dibandingkan Kapten Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat: Para Pencetak Lima Gol untuk Real Madrid

Namun, dalam hal ambisi menjadi pemain terbaik dunia, Ronaldo lebih hebat dibanding Quaresma.

Quaresma dan Ronaldo memiliki satu kesamaan yaitu meniti karier di akademi sepak bola Sporting Lisbon. Keduanya pun keluar dari klub itu pada waktu yang sama.

Ronaldo direkrut Manchester United pada musim panas 2003. Beberapa saat sebelumnya, pada musim yang sama, Quaresma direkrut Barcelona dengan harga 6,35 juta euro.
Cristiano Ronaldo (kiri) bersama Ricardo Quaresma ketika membela timnas Portugal dalam kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan Denmark di Kopenhagen, 14 Oktober 2014. (REUTERS/Liselotte Sabroe)

Pelatih Barcelona saat itu, Frank Rijkaard, terpincut dengan bakat Quaresma. Barcelona pun menyodori kontrak selama empat tahun bagi Quaresma yang saat itu masih berusia 19 tahun.

Quaresma datang ke Camp Nou pada saat yang tak tepat. Pasalnya pada momen yang sama, Barca juga mendapatkan playmaker Brasil, Ronaldinho dari Paris Saint-Germain.

Quaresma pun berada di bawah bayang-bayang Ronaldinho yang lebih matang dalam bermain sepak bola dan mengatur permainan.

Ternyata, nasib Ronaldo lebih mujur dibandingkan Quaresma. Ronaldo datang ke Old Trafford ketika pemain sayap kanan ManUtd, David Beckham hijrah ke Real Madrid. Pos favorit Ronaldo itu kosong sehingga ia berhasil jadi pilihan utama Sir Alex Ferguson di sayap kanan.

Pada musim pertamanya, Ronaldo bermain sebanyak 29 kali, mencetak empat gol, dan menyumbang empat assists untuk ManUtd. CR7 berhasil menjadi bintang di Manchester United.

Ia kemudian menjadi salah satu pemain termahal ketika dibeli Real Madrid dengan harga 94 juta euro pada musim panas 2009.

Bersama Real Madrid, CR7 pun mencetak banyak rekor dan berhasil dua kali didaulat sebagai pemain terbaik dunia.

Sementara Quaresma, gagal di Barcelona ia kembali ke Portugal untuk bergabung dengan Porto pada musim 2004/05. Pria kelahiran kota Lisbon itu pun mencoba peruntungan untuk hijrah ke luar Portugal. Pada September 2008 Quaresma bergabung dengan Internazionale dengan harga transfer 24,6 juta euro.

Kami tak bisa hanya memberikan tekanan terhadap Cristiano. Dia tak bisa bermain sendiri.Ricardo Quaresma
Tak mampu menunjukkan kualitasnya dengan maksimal, Quaresma lalu dipinjamkan ke Chelsea pada jendela musim dingin hingga musim 2008/09 berakhir.

Sayangnya setelah kembali ke Internazionale, Quaresma tak kunjung mendapat tempat utama di hati pelatih sehingga dilego ke Besiktas dengan harga 7,3 juta euro.

Tiga musim bersama Besiktas, Quaresma lalu hijrah ke Uni Emirat Arab dengan status bebas transfer ke klub Al Ahli dan bermain satu musim di sana.

Teriakan Quaresma setelah mencetak gol ke gawan Estoril itu pun seolah menjadi pelampiasan winger dengan tinggi 175 cm itu tentang kariernya. Ia ingin menunjukkan Quaresma belum habis.

Quaresma yang tak dipanggil jadi bagian timnas Portugal pada ajang Piala Dunia 2014 itu pun berharap dapat membantu meloloskan negaranya ke Piala Eropa 2016. Kegagalan Portugal pada PD 2014, menurut Quaresma usai turnamen di Brasil tersebut, akibat ketergantungan terhadap Ronaldo.

Ronaldo tak memiliki kawannya di akademi tersebut tak memiliki rekan untuk berbagi tekanan yang dialami timnas Seleccao tersebut.

"Kami tak bisa hanya memberikan tekanan terhadap Cristiano. Dia tak bisa bermain sendiri, saya pikir Portugal menempatkan terlalu banyak tekanan pada satu pemain,” kata Quaresma pada 3 Juli 2014 seperti dikutip dari TVI. (kid/kid)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER