Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen Pusamania Borneo FC (PBFC) berhasil menggagalkan upaya pengaturan skor dan menangkap salah seorang pelaku yang berusaha menyuap para pemainnya. Peristiwa ini sendiri terjadi ketika PBFC dalam masa persiapan menghadapi Persebaya Surabaya yang duelnya bakal digelar hari ini.
Dalam upaya suap yang gagal ini, salah satu oknum yang mencoba melakukan tindakan penyuapan ini, dan akhirnya tertangkap, diduga adalah salah seorang mantan pemain nasional.
"Oknum yang akan menyuap ini sempat datang ke hotel tempat kami menginap dan mengetuk pintu kamar para pemain kami," ucap Manajer PBFC Dandri Dauri kepada CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inti dari pembicaraan yang dilakukan, mereka berusaha membujuk tiga pemain kami untuk melakukan tindakan mengalah di pertandingan lawan Persebaya esok," katanya menambahkan.
Upaya rayuan yang datang ternyata kemudian disampaikan oleh para pemain itu kepada pihak manajemen. Manajemen pun langsung berinisiatif melakukan penjebakan terhadap pelaku.
"Kami pura-pura setuju dan kemudian bertemu. Kami sudah merekam apa yang mereka sampaikan dan itu sudah cukup bukti. Sebenarnya ada dua orang, namun satu orang lagi berhasil lari dan meloloskan diri," tutur Dandri.
"Kami pun sudah menghubungi pihak terkait seperti PSSI dan berharap agar hal ini bisa ditindaklanjuti dengan serius agar sepak bola Indonesia benar-benar bersih dari upaya-upaya tak sportif seperti ini," ucap Dandri melanjutkan.
Dandri pun memuji para pemainnya yang tidak tergoda dan masuk dalam bujuk rayu pelaku untuk melakukan hal tak sportif yang bisa merugikan timnya.
"Atas kejadian ini, saya semakin yakin bahwa para pemain di tim ini bukanlah sekedar menganggap tim ini sebagai klub tempat mereka bermain semata. Lebih dari itu, mereka menganggap klub ini bagian dari hidup dan ada dalam hati mereka," tutur Dandri.
"Kami tetap optimistis menatap laga esok. Dengan kejadian ini, saya rasa tingkat kekompakan tim ini menjadi lebih meningkat."
Upaya suap ini jelas menambah pelik pelaksanaan Liga Indonesia musim ini. Pasalnya, sejauh ini masalah legalitas Arema Cronus dan Persebaya Surabaya saja belum menemui titik terang dan terus menjadi bahan perdebatan pihak Kemenpora dan BOPI dengan PSSI dan PT. Liga.
(ptr/ptr)