Jakarta, CNN Indonesia -- Tertangkapnya Johan Ibo yang diduga sedang
meminta tiga pemain Pusamania Borneo untuk mengalah dalam laga melawan Persebaya Surabaya bukan menjadi satu-satunya kasus terindikasi pengaturan skor yang pernah terjadi di Asia Tenggara.
Menurut Declan Hill, seorang penyidik yang mengkhususkan dirinya menelusuri masalah pengaturan skor di olahraga, kasus-kasus suap dan pengaturan skor di Asia mengindikasikan adanya pemusatan pasar taruhan di benua tersebut.
Menurutnya, sebagaimana dikutip dari situs resmi Pusat Inovasi Tata Kelola Internasional (CIGI), pasar taruhan resmi hanya membentuk 25-30 persen dari total taruhan di seluruh dunia. Sisanya, atau judi ilegal, terdapat di Asia, dengan nilai perputaran uang mencapai 93 miliar hingga satu triliun dolar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa kasus terkait pengaturan skor di Asia.
1. 41 Pemain Korea Selatan Dilarang Bermain Seumur Hidup
Pada 2011, lebih dari 50 pemain dan pelatih di K-League terbukti menerima uang untuk pengaturan skor. Dari sejumlah pemain tersebut, 41 di antaranya dihukum larangan bertanding seumur hidup. Pada Januari 2013, FIFA menambah berat hukuman tersebut dengan memastikan 41 pemain itu tak bisa bertanding di seluruh dunia.
2. Pengusaha Singapura Menyuap Wasit dengan Menawarkan PSKPada Juli 2014, Eric Ding, seorang pengusaha asal Singapura dihukum tiga tahun karena terbukti bersalah menyuap wasit dan asisten wasit pada laga yang berlangsung pada 2013. Ding menawarkan tiga pekerja seks komersil sebagai alat suap.
3. Sindikasi Judi Singapura DiberangusSeptember 2013, polisi Singapura menangkap 14 orang yang terlibat dalam sindikasi global pengaturan skor. Satu dari 14 orang tersebut adalah Dan Tan, orang yang disebut-sebut Interpol sebagai pemimpin dari sindikasi pengaturan skor paling besar dan agresif di dunia.
4. Pemain Vietnam Dipenjara 30 BulanPada Agustus 2014, pengadilan Vietnam memutuskan untuk menjatuhkan hukuman penjara 30 bulan kepada pemain timnas Vietnam, Tran Manh Dung. Pengadilan juga menjatuhkan hukuman kepada delapan pemain lain yang terbukti bersalah bekerja sama dengan bandar untuk mengalah pada laga Piala AFC pada Maret 2014. Sebagai timbal balik, para pemain diberi suap sebesar US$ 40 ribu.
Hal tersebut membuat klub tempat kesembilan pemain bernaung, Vissal Ninh Binh FC, undur diri dari V.League karena khawatir pertandingan domestik mereka telah diatur.
5. Wasit Terbaik Tiongkok DipenjaraLu Jun, salah satu wasit terbaik Tiongkok yang pernah memimpin laga Piala Dunia 2010 dan 2002, dan juga terpilih dua kali oleh Konfederasi Sepak Bola Asia sebagai wasit terbaik, dipenjara. Ia mengaku telah menerima uang suap lebih dari US$128 ribu untuk mengatur hasil tujuh pertandingan, pada 2003.
(vws)