Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pemuda dan Olahraga menyatakan menghormati hak PSSI dan operator kompetisi sepak bola Indonesia untuk menghentikan sementara Liga Super Indonesia--yang kini bernama QNB League.
Juru Bicara Kemenpora Gatot S Dewa Broto menegaskan hal itu saat jumpa pers yang digelar di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (9/4).
Sebelumnya terjadi polemik antara Kemenpora dan PSSI-PT Liga Indonesia terkait keikutsertaan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya dalam kompetisi. Pasalnya, dua klub asal Jawa Timur itu tak mendapatkan rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk mengikuti liga karena tak memenuhi syarat verifikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau PSSI mau meliburkan diri itu haknya mereka. Tapi kalau dikatakan mau melakukan eksekusi terhadap dua klub tersebut, saya pikir tidak diliburkan pun, dengan dua surat, teguran dan kepada Kapolri, PSSI bisa menyelesaikannya," kata Gatot.
Kemenpora sendiri telah mengirim surat kepada Kepolisian RI untuk tak memberi izin keamanan bagi pertandingan dua klub tersebut.
Selain itu ketika pertandingan dipaksa dilaksanakan, dalam surat yang ditandatangani Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi itu meminta pihak kepolisian untuk tegas.
Sementara itu Direktur Kompetisi PSSI Erwin Dwi Budiawan menyatakan kabar yang beredar bahwa QNB League telah diputuskan ditunda itu tak benar. Erwin mengungkapkan mengenai keberlangsungan liga masih dirapatkan.
"(Keberlangsungan Liga) masih dirapatkan, belum ada keputusan," kata Erwin saat dihubungi CNN Indonesia, Kamis (9/4).
Pada Rabu (8/4) malam, perwakilan 18 klub peserta QNB League bersama PT Liga dan PSSI menggelar pertemuan di Hotel Park Lane, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, kata Erwin, terjadi pertukaran pikiran tentang masalah yang dihadapi kompetisi sepak bola di Indonesia saat ini.
Secara terpisah, CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono mengungkapkan pertemuan untuk membahas keberlangsungan liga masih berlangsung hingga Kamis (9/4) malam ini.
(kid)