Jakarta, CNN Indonesia -- Kemenpora telah mengirim surat kepada Kapolri terkait pelarangan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya mengikuti QNB League 2015, Kamis (9/4).
Surat tersebut ditandatangani Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Juru Bicara Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, menerangkan surat itu dikirim agar Kepolisian memiliki dasar untuk menghentikan laga yang melibatkan Arema dan Persebaya.
"Ada surat baru lagi untuk plt Kapolri yang intinya memperkuat dasar hukum teguran untuk PSSI. Surat itu merupakan dukungan untuk polisi, agar nantinya klub yang belum mendapat rekomendasi pertandingannya tidak digelar," ujar Gatot dalam jumpa pers di Kantor Kemenpora, Kamis (9/4) petang WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pihak kepolisian mengalami dilema menghadapi Arema dan Persebaya yang tetap ngotot menggelar pertandingan. Padahal dua klub itu tidak mendapatkan rekomendasi dari BOPI untuk mengikuti QNB League karena masalah legalitas.
Anggota Tim Sembilan yang juga mantan Wakapolri, Oegroseno, mengatakan, dengan adanya surat ini, bisa dipastikan Arema dan Persebaya tidak bisa tampil di kompetisi selama masalah legalitas belum diselesaikan.
"Dengan adanya surat ini, maka Kapolri diharapkan untuk tidak memberi izin keramaian bagi kedua klub itu. Saya bisa memahami situasi sebelumnya. Mudah-mudahan Polisi di Jawa Timur tegas dengan adanya surat ini," ucap Oegroseno.
Sementara itu Ketua Umum BOPI, Noor Amman, mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan surat larangan bermain kepada Arema dan Persebaya. BOPI mengeluarkan surat itu setelah melakukan diskusi dengan CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, Rabu (8/4).
"Pak Joko bilang rekomendasi tidak kuat. Harus surat larangan. Tadi kami sudah berikan surat larangan ke PT Liga agar Arema dan Persebaya tidak diberikan izin bermain," tegas Noor Amman.
Sementara itu, Arema tak jadi terbang ke Tenggarong, Kalimantan untuk melakoni laga tandang melawan Mitra Kukar pada 12 April nanti. Saat dihubungi CNN Indonesia, Media Officer Arema, Sudarmaji menyatakan hal itu dilakukan karena menunggu keputusan PSSI.
Baca: Arema Batal ke Kalimantan (kid/kid)