Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menyatakan bahwa pihaknya tetap memberikan pengamanan beberapa laga Liga QNB 2015 yang berlangsung di Provinsi Jawa Timur, demikian dinyatakan Kasubdit Penmas Polda Jatim AKBP Dwi Setyorini.
"Hari ini kami masih rapat, tapi kami menyiapkan pengamanan kurang lebih 400 personel dari Kodim, jajaran Polisi Resort, Brigade Mobil, dan lainnya. Ini masih direncanakan," kata Dwi saat dihubungi
CNN Indonesia via telepon.
"Bertanding atau tidak, tetap polisi akan mengamankan meski PSSI sudah dibekukan oleh pemerintah. Main atau tidak, kami lihat nanti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengamanan tetap direncanakan," kata Dwi, Rabu siang (23/4).
Pada Sabtu (25/4) dan (26/4) ini, ada lima pertandingan Liga QNB yang dijadwalkan digelar dengan empat berada di wilayah Polda Jatim, yaitu Arema Cronus vs PBR, Persela vs Semen Padang, Gresik United vs PSM Makassar, dan Persebaya vs Persiba Balikpapan. Satu pertandingan lainnya adalah antara tuan rumah Persipura Jayapura melawan Persija Jakarta.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi sebelumnya telah menjatuhkan surat sanksi kepada PSSI, yaitu tidak mengakui kegiatan maupun keputusan dari asosiasi sepak bola Indonesia tersebut. Menpora juga menetapkan bahwa jalannya kompetisi dan keberlangsungan akan berada di bawah tanggung jawab Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olahraga Indonesia (KOI).
Untuk menindaklanjuti surat itu, Menpora telah mengirimkan surat kepada Mabes Polri untuk meminta agar polisi tidak memberikan izin keramaian kepada Liga QNB 2015.
Menurut Karopenmas Brigjen Mabes Polri, Agus Rianto, pihaknya telah menerima surat tersebut dan kini mengambil sikap tegas untuk tidak memberikan izin pada Liga QNB 2015. (Baca berita selengkapnya
Di Sini)
Dwi sendiri mengaku telah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor (Polres) Malang, namun belum melakukan koordinasi dengan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri). "Ini semuanya masih rencana, kami pun masih menunggu kabar dari Mabes Polri," katanya.
Sementara itu, juru bicara Kemenpora, Gatot Dewa Broto, menyatakan bahwa sebenarnya kompetisi masih boleh berjalan asalkan hanya oleh 16 klub.
"Tapi PT Liga juga harus memperoleh persetujuan dan atau berkoordinasi dengan Kemenpora karena Tim Transisi belum terbentuk. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen kompetisi tetap berjalan tetap dipegang Kemenpora," kata Gatot melalui pesan layanan singkat.
"Peringatan Kemenpora ini harus disikapi serius oleh PT Liga Indonesia agar tidak abai seperti kejadian tanggal 4 dan 5 April lalu, yang memicu timbulnya SP1."
(vws)