Surabaya, CNN Indonesia -- Di tengah-tengah protes yang dilakukan oleh suporter Persebaya 1927 atau yang akrab dijuluki bonek, dan juga berakhirnya tenggat waktu untuk membalas surat teguran SP3 dari Kementrian Pemuda dan Olahraga, otoritas sepak bola Indonesia, PSSI, pada Sabtu (18/4) akan menggelar Kongres Luar Biasa di Surabaya untuk memiliih ketua, pengurus, dan juga anggota Komite Eksekutif yang baru.
Dua pengurus PSSI saat ini, yaitu Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mataliti dan Sekertaris Jendral PSSI dan juga CEO PT Liga, Joko Driyono, menjadi dua kandidat ketum yang baru, sementara nama-nama lainnya adalah Achsanul Qosasi, Bernhard Limbong, H. Subardi, Djohar Arifin, Sarman, dan Syarif Bastaman.
Total 107 suara akan diperebutkan oleh para kandidat ketua umum, dengan pemilik suara adalah: seluruh klub Liga Super Indonesia, klub-klub teratas Divisi Utama, perwakilan klub Liga Nusantara, perwakilan pengurus provinsi, perwakilan klub sepak bola wanita, perwakilan klub futsal, perwakilan asosiasi wasit, perwakilan asosiasi pemain, perwakilan asosiasi pelatih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Digelarnya KLB di Surabaya sendiri mengalami penolakan keras dari bonek. Pada Jumat (17/4) lalu mereka mengeluarkan tiga pernyataan sikap yaitu menolak Kongres PSSI di Surabaya, menuntut aksi kekerasan yang terjadi pada diskusi Persebaya pada Kamis (16/4) malam diusut tuntas dan "menuntut PSSI tidak menggunakan ormas semimiliter sebagai tukang pukul dan centeng."
 Suporter Persebaya 1927 menggunakan spanduk untuk menyampaikan aksi protes terhadap PSSI. (CNN Indonesia/M. Arby Putratama) |
Sebagai bentuk aksi protes terhadap kehadiran PSSI, bonek pun akan mengadakan
long march menuju tempat diselenggarakannya Kongres.
Untuk mempersiapkan aksi tersebut, puluhan bonek dari tua hingga muda begadang hingga sekitar pukul dua pagi untuk menyambut KLB PSSI, pada Sabtu dini hari (17/4) di Wisma Persebaya di Jl Karang Gayam.
"Sebagai persiapan, hari ini (18/4) jam 8 pagi sudah di sana," kata salah seorang veteran bonek yang tidak ingin disebutkan namanya kepada CNN Indonesia.
Berdasarkan pantauan dari wartawan
CNN Indonesia, kongres yang diadakan di Hotel JW Marriot Jalan Embong Malang No.85-89 tersebut akan dijaga oleh polisi di dua ujung jalan tersebut, guna mencegah datangnya Suporter Persebaya 1927 yang menyatakan bahwa mereka menolak penyelenggaraan Kongres.
Pihak kepolisian sendiri yakin bahwa penyelenggaraan Kongres berjalan aman.
"Kami sudah siapkan dua SSK (Satuan Setingkat Kompi) Brimob, dua SSP (Satuan Setingkat Pleton) Brimob, dan sabhara (Satuan Samapta Bhayangkara," kata Kasubdit Penmas Polda Jatim AKBP Dwi Setyorini saat dihubungi CNN Indonesia via telepon pada Jumat (17/4). "Jumlah ini juga ditambah bantuan dari Polrestabes Surabay dan juga polisi lalu lintas."
Diperkirakan 800 personel keamanan akan menjaga pelaksanaan Kongres.
Sementara itu, rombongan massa tidak membuat khawatir warga setempat bahwa jalan akan menjadi macet. "Kemungkinan tidak bikin macet karena di daerah itu masih banyak alternatif jalan yang lain," ucap salah seorang supir taksi, Siswanto.
(vws)