Las Vegas, CNN Indonesia -- Seperti apakah pertarungan tinju yang disebut sebagai pertarungan abad ini, antara Floyd Mayweather Jr dan Manny Pacquiao? Itu adalah pertarungan antara kejahatan versus kebaikan.
Mayweather, petinju profesional Amerika Serikat berusia 38 tahun yang memiliki rekor tak terkalahkan dari 47 pertarungan (26 KO) dengan julukan Money adalah karakter antagonis dalam hal ini. Sementara lawannya, Pacquiao, petinju profesional Filipina berusia 36 tahun dengan rekor 57 (38 KO), lima kali kalah, dan dua kali seri berada di sisi sebaliknya.
Pertarungan keduanya bahkan telah dinanti-nantikan sejak setengah dekade lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mayweather menghendaki bayaran yang lebih dari pertarungannya dengan Pacquiao, 60:40. Mayweather pun menyebut dirinya dengan julukan TBE (
The Best Ever), enam kali terlibat kekerasan dalam rumah tangga, juga pernah berada di balik penjara selama tiga bulan karena tindakannya tersebut.
"Saya adalah seorang yang realis," tukas Mayweather seperti dikutip dari
Latino Post, Minggu (3/5).
Ia pun menyanggah pertarungan antara dirinya dan Pacquiao diibaratkan sebagai pertarungan antara kebaikan versus kejahatan.
"Ini adalah pertarungan antara sesorang yang sedang berada di puncak dan (petinju) lainnya," ujar Mayweather.
Namun, sebelum skeptis terhadap jawaban Mayweather, pelatih Pacquiao, Freddie Roach menyatakan anak asuhnya itu memiliki motivasi lebih untuk mengalahkan lawannya akibat mulut besar tersebut.
"Sulit untuk dikatakan bahwa hal-hal (buruk) ini kepada publik, tetapi saya tahu (Mayweather) adalah orang yang jahat," kata Roach seperti dikutip dari
USA Today.
"Saya bahkan pernah terpikir untuk membawa polisi Metro dari Vegas untuk memberi tahun Manny tentang berapa kali (Mayweather) pernah ditahan dan bagaimana buruknya pria itu. Namun saya tak akan sampai ke arah sana. Dia (Pacquiao) sudah tidak menyukai dirinya (Mayweather). Saya pikir kami baik-baik saja."
Lain halnya dengan Mayweather, Pacquiao justru ditempatkan sebagai sosok protagonis.
Pac-Man, julukan Pacquiao, lahir dari keluarga miskin di kawasan pesisir Filipina. Sempat bercita-cita menjadi seorang pemain basket, Pacquiao mengarungi kehidupan remajanya sebagai petinju jalanan di negara asalnya.
Pacquiao telah mempertahankan 10 gelar juara dunia dari delapan divisi kejuaraan tinju dunia. Di negara asalnya, selain membentuk klub basket untuk memenuhi ambisi remajanya, Pacquiao dikenal sebagai seorang dermawan.
Dia juga seorang anggota Kongres dan tak mungkin akan menyalonkan diri menjadi presiden Filipina kelak.
Sementara itu tentang Roach, Pacquiao tetap percaya kepada pria yang menderita parkinson itu untuk menjadi pelatih dirinya dalam waktu yang lama. Akibatnya, Roach pun menjadi salah satu dalam jejeran pelatih tinju yang terbaik saat ini.
Biarlah argumentasi-argumentasi lain berbicara tentang bunga-bunga di balik pertarungan Mayweather versus Pacquiao. Minggu (3/5) pagi ini para penggemar tinju seluruh dunia kembali menyaksikan pertarungan tinju akbar yang akan berlangsung sepanjang abad ini.
(kid/kid)