Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak imigrasi mengaku tidak mengetahui urusan visa yang membuat Pahang FA tidak bisa melanjutkan rencananya untuk bermain melawan Persipura.
"Sepanjang semua dokumen mereka lengkap, kami tak mungkin menahan mereka di bandara. Pasti akan kami izinkan masuk," kata Kepala Subdirektorat Penyidikan Ditjen Imigrasi Mirza Iskandar saat dihubungi
CNN Indonesia, Minggu (24/5).
Mirza juga menjelaskan bahwa masalah visa bukanlah urusan dari pihak imigrasi, tapi lebih kepada sponsor di negara tujuan. Mirza menyarankan masalah tersebut sebaiknya diteliti lagi karena ia juga tak ingin pihaknya disalahkan begitu saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Pahang FA memutuskan untuk pulang kembali ke Malaysia setelah tiga pemain asingnya tertahan di bandara Soekarno Hatta, Jakarta, pada Sabtu (23/5) malam karena tidak mendapatkan visa kunjungan untuk bermain.
Menurut sekretaris tim Persipura, Rocky Bebena, hal ini dikarenakan surat rekomendasi visa terlambat diajukan dan pihak imigrasi bandara tidak lagi melayani lagi pengurusan visa karena libur.
Sesuai prosedur, Pahang seharusnya mendapatkan surat rekomendasi/jaminan pengajuan visa dari klub dan federasi sepak bola negara yang akan menjamu mereka.
Namun, menurut Rocky, pihak Kementrian Pemuda dan Olahraga telah mengedarkan surat edaran bahwa rekomendasi untuk visa kerja tim yang akan berkunjung ke Indonesia harus melalui Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) sebagai lanjutan sanksi administrasi yang diberikan kepada PSSI.
"Surat rekomendasi yang diberikan oleh BOPI kami terima jam tujuh atau delapan (Sabtu, 23 Mei) malam. Waktu kami mengajukan ke imigrasi katanya libur dan tidak bisa memproses," ujar Rocky saat dihubungi
CNN Indonesia melalui sambungan telepon.
(vri)