Jakarta, CNN Indonesia -- Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia membantah menerima aplikasi permohonan visa pemain asing
seperti yang diklaim pihak Pahang FA.
"Kami sudah menelusuri permohonan aplikasi seperti yang diklaim pihak Pahang FA, tapi ternyata tidak ada sama sekali," kata Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, saat dihubungi
CNN Indonesia, Senin (25/2) pagi.
Hermono lalu menjabarkan prosedur yang seharusnya dilakukan Pahang untuk mendapatkan visa bagi empat pemain asingnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesuai daftar nama pemain asing Pahang FA yang diterima redaksi
CNN Indonesia, ada empat pemain asing dari negara berbeda, yakni Jamaika, Argentina, Nigeria, dan Pakistan. Dari keempat negara itu, menurut Hermono, memiliki cara berbeda untuk memperoleh visa dari Indonesia. "Yang bisa dengan layanan
visa on arrival hanya Argentina."
Hermono melanjutkan, untuk pemain berkewarganegaraan Jamaika, bisa mengajukan visa atas kuasa sendiri. Artinya, sang pemain bisa langsung mengajukan dan diputuskan langsung oleh KBRI di Malaysia.
Sementara untuk pemain berkewarganegaraan Nigeria dan Pakistan, kata Hermono, harus melalui prosedur
calling visa. Artinya, mereka mengajukan ke KBRI di Malaysia yang kemudian harus melalui proses
clearing di imigrasi Jakarta. Jika disetujui, lanjutnya, pihak KBRI di Malaysia yang akan mengeluarkan visa tersebut.
"Yang jadi pertanyaan berikutnya adalah bagaimana mereka bisa terbang ke Jakarta tanpa visa," kata Hermono menambahkan.
Pihak kedubes memastikan akan melakukan komunikasi dengan manajemen Pahang FA untuk meminta bukti permohonan visa yang kabarnya sudah diajukan sebelumnya. "Kami sudah coba telepon mereka, tapi belum terhubung. Cara lain, kami akan mengirimkan surat."
Sebelumnya, sekretaris Pahang FA, Fuzeimi Ibrahim mengklaim telah memasukkan aplikasi permohonan visa ke Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia pada 18 Mei 2015. Ibrahim mengaku dijanjikan semua kebutuhan terkait visa tersebut akan diurus dengan menggunakan layanan
visa on arrival di bandara.
"Tetapi faktanya, para pemain kami dibiarkan terlantar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dan pihak Pahang FA akhirnya memutuskan untuk kembali ke Malaysia," kata Ibrahim seperti dikutip dari
Fox Sports Asia.
(vri)