Persipura Pertanyakan Konsistensi Kemenpora

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Selasa, 26 Mei 2015 20:29 WIB
Akibat permasalahan visa yang membuat Persipura Jayapura batal menghadapi Pahang FA di babak 16 besar Piala AFC 2015, Selasa (26/5).
Persipura gagal bertemu Pahang FC di babak 16 besar Piala AFC karena masalah visa. (ANTARA/Roy Ratumakin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Akibat permasalahan visa yang membuat Persipura Jayapura batal menghadapi Pahang FA di babak 16 besar Piala AFC 2015, Selasa (26/5), membuat klub Mutiara Hitam terancam sanksi dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

Hal itu membuat pihak Persipura mempertanyakan konsistensi Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Badan Imigrasi Indonesia, akibat keterlambatan penerbitan visa bagi tiga pemain asing Pahang FA.

"Kami mempertanyakan konsistensi Kemenpora," ujar Media Officer Persipura, Ridwan Bento Madubun, berbicara dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi X DPR RI, Selasa (26/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"SK Pembekuan (PSSI) terbit 17 April, tapi pada 21 Mei imigrasi tidak bisa melayani permintaan PSSi karena adanya SK itu. Padahal tanggal 28 April lalu kami sudah bermain melawan Warriors di Jayapura dan tidak ada masalah," ujar Bento melanjutkan.

Selanjutnya Bento juga mempertanyakan inkonsistensi yang kedua dalam hal tugas Tim Transisi bentukan Kemenpora.

"Untuk apa Tim Transisi dibentuk ketika PSSI dibekukan? Seharusnya Tim Transisi dong yang membantu kami mengurus surat-surat (visa)," ujar Bento menambahkan.

"Mana Tim Transisi saat kami membutuhkannya? Untuk apa tim itu dibentuk? Apa untuk gaya-gayaan?"

Sekretaris tim Persipura, Rocky Bebena, juga turut menyayangkan masalah birokrasi yang akhirnya membuat pertandingan antara Pahang dan Persipura batal.

"Manajer Pahang tanya kepada saya, 'Ada apa? Ada masalah apa? Saya merasa sedih. Di mana integritas kita sebagai sebuah bangsa?" ucap Rocky. (har/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER