Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden FIFA, Jeffrey Webb, menjadi salah satu yang terindikasi terlibat korupsi dan sudah ditangkap di Swiss, Rabu (27/5) pagi waktu setempat.
Selain sebagai Wakil Presiden FIFA, Webb yang berusia 50 tahun ini juga menjabat sebagai petinggi beberapa asosiasi sepak bola dunia lainnya. Berikut beberapa hal tentang Webb yang layak diketahui.
1. Presiden CONCACAF
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria bertubuh tinggi besar ini diketahui juga menjabat sebagai Presiden CONCACAF, sebuah organisasi yang mengatur sepak bola di Amerika Utara dan Kepulauan Karibia. Ia menjabat posisi tertinggi di CONCACAF sejak 2012 lalu.
Yang menarik, mantan Presiden CONCACAF juga turut ditangkap bersama Webb. Adalah Jack Warner yang menduduki posisi ini sejak 1990, dan berakhir pada 2011 lalu.
Webb menjadi pengganti Warner yang disinyalir melakukan korupsi di organisasi tersebut selama bertahun-tahun. Selama menjabat, Warner dituduh menerima suap dan praktik korupsi lainnya.
2. Presiden Asosiasi Sepak Bola Kepulauan CaymanWebb menjabat presiden di asosiasi sepak bola tanah kelahirannya itu sejak 1991. Setahun kemudian, ia berhasil membawa organisasi ini bergabung dengan CONCACAF dan FIFA.
Alhasil, dunia mulai mengenal sepak bola dari salah satu negara di Kepulauan Karibia itu. Bersamaan dengan itu, Webb juga menjadi presiden dari klub sepak bola lokal di negaranya itu, Strikers FC.
Pada 2009, pusat pengembangan sepak bola Cayman yang diklaim menjadi salah satu jejak positinya di dunia olahraga bola sepak ini.
3. Bankir SuksesMenurut data di laman resmi CONCACAF, Webb juga merupakan mantan bankir yang sukses. Ia sempat bekerja di Fidelity Ltd., salah satu bank di Kepulauan Caymans.
Fidelity Ltd. sendiri begerak di bidang pengembangan dan pengaturan investasi, keuangan perusahaan, dan manajemen risiko.
4. Kepala Divisi Anti Diskriminasi dan Rasisme FIFAPada 2013, Presiden FIFA, Sepp Blatter menunjuk Webb sebagai Kepala Divisi Anti Diskriminasi dan Rasisme otoritas sepak bola dunia itu. Ia sempat dikritik terkait isu rasisme di ajang Piala Dunia 2014.
"Tak ada alasan meminta mereka yang ingin asuk ke stadion untuk menjelaskan maksudnya terlebih dulu. Kami di FIFA memiliki pekerjaan yang lebih penting dari itu," kata Webb saat itu.
(vri/vri)