New York, CNN Indonesia -- Salah satu sponsor Piala Dunia, Nike Inc, mengeluarkan pernyataan pada Rabu (27/5) bahwa telah mereka bekerja sama dengan pihak berwenang setelah para petinggi FIFA ditangkap di Swiss dan menerima tuntutan dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat atas tuduhan korupsi.
Jaksa Amerika Serikat mengeluarkan tuntutan pada sembilan petinggi FIFA dan juga lima petinggi perusahaan media dan pemasaran atas tuduhan menerima suap lebih dari US$ 150 juta dolar yang terakumulasi selama 24 tahun.
Tuntutan tersebut juga menyatakan bahwa pada 1996, sebuah perusahaan global yang namanya tidak disebutkan di dokumen tersebut, setuju membayar lebih dari US$ 160 juta dolar selama 10 tahun untuk menjadi perusahaan penyuplai seragam, sepatu, aksesoris, dan peralatan dari tim nasional Brasil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini seolah merujuk secara terang-terangan kepada Nike yang mensponsori tim nasional Brasil.
Baca Juga:
Zurich 27 Mei, Sepenggal Kisah Membongkar Korupsi FIFA
Tuntutan itu menyatakan bahwa perusahaan tersebut menyetujui perjanjian finansial yang tidak tertera di kontrak awal -- termasuk di antaranya membayar biaya tambahan US$ 40 juta kepada pihak yang berafiliasi dengan agen pemasaran tim. Jumlah tersebut dikirimkan ke rekening bank di Swiss dengan label "bayaran pemasaran."
Ketika ditanyai apakah ada kewajiban bagi perusahaan yang memenangkan hak komersial dan pemasaran dan apakah mereka sedang diselidiki, Jaksa Agung Loretta Lynch tidak mau berkomentar tentang pihak-pihak yang secara spesifik sedang menjadi target penyelidikan.
"Saya hanya ingin berkomentar bahwa penyelidikan sedang berlanjut dan juga menyentuh seluruh aspek."
Ia juga menolak berkomentar bahwa salah satu perusahaan tersebut adalah Nike.
Perusahaan asal Amerika itu kemudian mengeluarkan pernyataan, "Seperti seluruh suporter di seluruh dunia, kami juga sangat peduli pada sepak bola dan juga sangat prihatin dengan tuduhan-tuduhan serius ini."
"Nike percaya dengan adanya nilai-nilai etik dan juga keadilan, baik dalam bisnis dan olahraga. Kami juga menentang adanya bentuk-bentuk manipulasi dan penyuapan. Kami telah bekerja sama dan akan terus bekerja sama dengan pihak berwenang," demikian bunyi pernyataan tesebut.
Baca Berita Selanjutnya:
Sponsor-Sponsor FIFA Mulai Bersuara (vws)