Transparansi Internasional Tuntut Presiden FIFA Mundur

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Kamis, 28 Mei 2015 07:43 WIB
Transparansi Internasional menyatakan bahwa tuduhan korupsi pada FIFA terjadi pada pengawasan Sepp Blatter sehingga seharusnya ia mundur.
Sepp Blatter dituntut mundur oleh Transparansi Internasional karena tidak mampu mengawasi organisasi yang ia pimpin sehingga terjadi praktek korupsi. (Getty Images/Robert Cianflone)
Berlin, CNN Indonesia -- Kurang dari 48 jam menuju Kongres pemilihan presiden baru FIFA, organisasi anti-korupsi Transparansi Internasional menuntut Sepp Blatter untuk mengundurkan diri dari pemilihan dan meminta kongres ditunda.

Pada proses pemilihan tersebut, Blatter mencalonkan diri untuk menjadi presiden FIFA yang kelima kalinya. Ia hanya akan berhadapan dengan satu calon, yaitu Wakil Presiden FIFA saat ini, Pangeran Ali bin Al-Hussein dari Yordania.

Cobus de Swardt, Direktur Umum Transparansi Internasional, mengkritik kepemimpinan Blatter dan meminta ia segera mengundurkan diri. De Swardt juga mengatakan bahwa tuntutan adanya praktek "korupsi sistematik" dalam tubuh FIFA menjadi pemicu organisasinya mengambil sikap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Selengkapnya Penangkapan Petinggi FIFA : Zurich 27 Mei, Sepenggal Kisah Membongkar Korupsi FIFA

"Tanda-tanda peringatan untuk FIFA telah ada sejak lama. Namun FIFA menolak untuk melakukan praktek dasar tata kelola organisasi yang bisa mengurangi risiko munculnya korupsi," demikian ujar De Swardt dalam pernyataan resmi yang diunggah di situs Transparansi Internasional.

"Skandal-skandal ini terjadi dalam pengawasan Sepp Blatter dari FIFA, yang terentang nyaris dua dekade. Untuk kepentingan suporter, dan juga tata kelola sepak bola, ini waktunya ia undur diri.

"Pemilihan presiden [FIFA] tidak akan memiliki kredibilitas jika dinodai oleh tuntutan-tuntutan dari pihak yang memiliki kewenangan paling tinggi."

"Blatter harus turun dan pemilihan presiden harus menjadi era kepemimpinan baru FIFA. Di saat bersamaan, seluruh potensi konflik dan juga bayaran yang diterima Komite Eksekutif FIFA harus diungkap secara lengkap."

"Tangan mereka harus bersih dan harus terlihat bersih."  

Pada 2022, Transparansi Internasional pernah mengunggah "Safe Hands" yaitu langkah-langkah yang harus diambil FIFA sebagai panduan tindakan anti-suap pada area yang berisiko tinggi, seperti:
  • Pemilihan tuan rumah Piala Dunia
  • Dukungan finansial bagi anggota federasi
  • Pembayaran untuk para petinggi
  • Kontrak sponsor dan televisi
  • Distribusi dan penjualan tiket
  • Pihak perantara yang mewakili FIFA

Baca Berita Selanjutnya: Sponsor-Sponsor FIFA Mulai Bersuara (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER