Piala Dunia 2018 akan Diboikot Jika Blatter Kembali Terpilih

Vriana Indriasari | CNN Indonesia
Jumat, 29 Mei 2015 07:05 WIB
Gelaran sepak bola internasional, Piala Dunia 2018, terancam akan diboikot negara-negara Eropa jika Sepp Blatter kembali terpilih menjadi presiden FIFA.
Gelaran sepak bola internasional, Piala Dunia 2018, terancam akan diboikot negara-negara Eropa jika Sepp Blatter kembali terpilih menjadi presiden FIFA. (Reuters/Ammar Awad)
London, CNN Indonesia -- Jika kembali terpilih menjadi presiden FIFA, Sepp Blatter akan hadapi pemboikotan pada gelaran Piala Dunia 2018.

Presiden FIFA petahana, Sepp Blatter menolak disalahkan terkait kasus terbesar yang menimpa otoritas sepak bola dunia tersebut. Meski demikian, ia mengakui bahwa sebagian besar tertuduh merupakan senior eksekutif di masa kepemimpinannya.

Ia mengakui hal tersebut sangat memalukan, namun tak menampik jika akan terus bermunculan kasus-kasus lainnya dalam waktu dekat. Ia juga menegaskan tak terpengaruh ancaman boikot pada ajang Piala Dunia yang didengungkan banyak pihak jika ia kembali terpilih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Blatter juga menolak mengundurkan diri, seperti yang diminta Perdana Menteri David Cameron, dari pencalonannya kali ini. Ia mengaku akan terus bersaing dengan calon-calon lainnya.

Beberapa pihak sudah menyatakan ancaman mereka untuk memboikot Piala Dunia 2018. Salah satunya adalah Presiden UEFA, Michel Platini. Platini mengancam akan meminta semua negara-negara di Eropa seperti Inggris untuk tidak mengikuti Piala Dunia mendatang jika Blatter kembali terpilih.

Pun dengan mantan petinggi Manchester United, David Gill. Ia menegaskan akan berhenti dari komite Eksekutif FIFA, dan akan memberikan suaranya di kongres kali ini untuk mendukung rival Blatter, yakni Pangeran Ali.

Sebelumnya, Blatter juga telah memberi komentar terkait penangkapan para koleganya. "Saya tidak akan membiarkan tindakan beberapa orang menghancurkan tindakan mereka yang bekerja begitu keras untuk sepak bola," katanya menegaskan.

Blatter mengatakan, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya dan merupakan masa yang sulit untuk FIFA. Peristiwa kemarin, lanjutnya, telah membuktikan sisi gelap atas sepak bola dan kongres pada pekan ini.

“Tindakan dari beberapa individu, yang jika terbukti akan membuat malu dan menghina sepak bola. Kita tidak bisa membiarkan reputasi FIFA akan diseret ke lumpur yang lebih dalam," ungkapnya.

"Saya harus menekankan bahwa mereka yang korup di sepakbola adalah minoritas, seperti dalam masyarakat. Tapi seperti dalam masyarakat, mereka tetap harus ditangkap," imbuhnya.

Blatter mengakui, beberapa bulan ke depan tidak akan mudah bagi FIFA. Dia yakin kabar buruk lebih lanjut dapat terjadi lagi. Namun, dia menilai masyarakat perlu untuk mulai memulihkan kepercayaan dalam organisasi tersebut. Blatter menyatakan biarlah hal ini menjadi titik balik.

“Besok, dalam kongres, kami memiliki kesempatan untuk memulai di jalan yang panjang dan sulit guna membangun kembali kepercayaan. Kami harus mendapatkan kepercayaan kembali, melalui keputusan yang dibuat,” katanya. (vri/vri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER