Visa Ancam FIFA untuk Segera Berbenah

M. Arby Rahmat | CNN Indonesia
Kamis, 28 Mei 2015 20:45 WIB
Salah satu sponsor FIFA mengancam memutus perjanjian kerja sama terkait skandal yang sedang membelit otoritas sepak bola dunia tersebut pekan ini.
Visa Inc ikut menekan FIFA agar segera menyelesaikan persoalan terkait skandal korupsi dan pencucian uang di organisasi itu setelah para petinggi FIFA ditangkap polisi.(REUTERS/Chip East)
Zurich, CNN Indonesia -- Salah satu sponsor FIFA, Visa Inc, gerah melihat situasi terkait situasi setelah sembilan petinggi FIFA ditangkap terkait skandal korupsi, suap, dan kejahatan terorganisir.

Perusahaan finansial multinasional itu mengancam akan menghentikan kerja sama dengan FIFA akibat skandal tersebut.

FIFA didesak Visa untuk segera memperbaiki reputasi dan kepercayaan FIFA setelah petinggi-petinggi otoritas sepak bola dunia itu ditangkap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Visa telah menjadi rekan FIFA sejak 2007 silam dan baru saja memperpanjang kerja sama hingga 2022.

"Kekecewaan kami dan perhatian kepada perkembangan FIFA saat ini sangat besar. Sebagai sponsor, kami berekspektasi FIFA untuk segera melakukan langkah membicarakan persoalan ini," demikian pernyataan resmi perusahaan yang berbasis di California, Amerika Serikat, itu seperti dilansir Reuters.

Sebelumnya sponsor-sponsor seperti perusahaan pakaian olahraga asal Jerman, Adidas, dan juga produsen minuman ringan Coca-Cola juga menekan FIFA terkait penangkapan para pejabat teras tersebut.

Kedua perusahaan itu meminta FIFA meningkatkan transparansi dan juga menyelesaikan kontroversi terkait penangkapan para petinggi mereka di Zurich, Swiss, Rabu (27/5) pagi waktu setempat.

"Kontroversi berkepanjangan telah merusak misi dan nilai-nilai ideal Piala Dunia FIFA dan kami berulang kali telah menunjukkan perhatian kami tentang tuduhan ini," demikian bunyi pernyataan Coca Cola.

Sementara itu Anheuser-Busch InBev dan McDonald's Corp berkata mereka sedang berkomunikasi dengan FIFA dan mengawasi situasi ini.

Para pengamat mengatakan para sponsor Piala Dunia berada dalam posisi canggung. Mereka mendapatkan tekanan dari konsumen untuk menjauhkan diri dari korupsi, namun kerjasama sponsor dengan FIFA menguntungkan secara jangka panjang.

"Keuntungan menjadi sponsor sangat tinggi, jika tidak mereka takkan mau membayar mahal," kata Kepala Interbrand Jez Frampton. "Sepak bola adalah salah satu alat global yang bisa membuat Anda terhubung dengan seluruh orang di seluruh dunia."

Penangkapan petinggi-petinggi FIFA dan rekanan yang merupakan perusahaan pemasaran olahraga itu menjadi pukulan keras bagi FIFA.

Organisasi bernilai miliaran dolar yang mengatur cabang olahraga paling populer di dunia ini dan selama beberapa dekade selalu dihujani tuduhan penyuapan.

Penyelidikan ini juga menjadi ancaman besar bagi Sepp Blatter, presiden FIFA yang dianggap sebagai tokoh paling berkuasa di dunia olahraga, meski dia tidak dikenai dakwaan.

Jaksa Amerika Serikat mengeluarkan surat dakwaan menuduh sembilan pejabat dari FIFA telah melakukan tindakan korupsi yang melibatkan lebih dari 150 juta dolar atau sekitar 1,9 triliun rupiah lebih dari 24 tahun.

Dakwaan tersebut juga mengatakan bahwa pada tahun 1996, sebuah perusahaan olahraga global yang tidak teridentifikasi dalam dokumen pengadilan, setuju untuk membayar 160 juta dolar atau kurang lebih 2.1 triliun rupiah lebih dari 10 tahun untuk menjadi pemasok sepatu, pakaian, aksesoris, dan peralatan tim Brasil. Diduga itu merujuk kepada Nike Inc yang menjadi sponsor tim nasional Brasil.

Nike mengatakan itu merupakan kerja sama dengan pihak berwenang.

"Seperti para penggemar sepak bola di manapun, kami sungguh peduli dan prihatin dengan tuduhan yang sangat serius," demikian pernyataan Nike.

Dakwaan itu mengatakan perusahaan tersebut menyetujui persyaratan keuangan yang tidak dalam kontrak awal, yang termasuk membayar biaya tambahan sebesar 40 juta dolar (setara Rp526 miliar) dalam 'biaya pemasaran' untuk afiliasi dari agen marketing tim dengan akun di bank Swiss. (kid/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER