Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Alfitra Salamm, memastikan pemerintah akan bertanggung jawab jika nantinya FIFA menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.
Batas waktu pencabutan SK pembekuan PSSI oleh Kemenpora yang ditetapkan FIFA berakhir hari ini, Jumat (29/5). Namun, hingga saat ini Menpora Imam Nahrawi belum mencabut SK tersebut.
Kondisi tersebut membuat Indonesia masih terancam sanksi FIFA, dan Alfitra pun mengklaim pihaknya siap dengan kemungkinan terburuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai detik ini belum ada informasi untuk suspensi dari FIFA," ujar Alfitra dalam konferensi pers di Media Center Kemenpora.
"Tapi, kita harapkan FIFA tidak memberi hukuman dan akan mendengarkan situasi yang sedang terjadi di Indonesia saat ini."
Alfitra juga menegaskan pemerintah akan bertanggungjawab jika nanti otoritas sepak bola dunia tersebut pada akhirnya menjatuhkan hukuman kepada Indonesia.
"Apapun keputusan FIFA, semuanya akan menjadi tanggung jawab pemerintah," ujar Alfitra.
Dukung PersipuraTerkait kasus Persipura, Alfitra memastikan komitmen Kemenpora membantu tim Mutiara Hitam agar dapat melakukan pertandingan babak 16 besar Piala AFC melawan Pahang FA.
Pihak Kemenpora sudah mengirimkan surat ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang isinya meminta AFC untuk memberi Persipura kesempatan bermain melawan Pahang.
"Saya telah mengirimkan surat kepada AFC, dan jika tidak mendapatkan balasan, saya akan mengirimkan surat kedua," ujar Alfitra.
"Jika surat kedua juga tidak dibalas, maka saya akan mempertimbangkan untuk datang ke AFC. Menpora memastikan komitmennya agar Persipura dapat melangsungkan pertandingan Piala AFC."
Persipura batal menghadapi Pahang FA karena kasus tidak keluarnya izin visa tiga pemain klub asal Malaysia itu.
Sementara itu, ketua suporter Persipura Mania, Wilson Samonsabra, memastikan pihaknya akan meminta pertanggungjawaban Kemenpora jika Indonesia mendapat sanksi.
"Jika sanksi FIFA jatuh, ya kita akan tuntut mereka (Kemenpora), karena Menpora sudah bilang akan bertanggungjawab," ucap Wilson.
(har/har)