Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pemuda dan Olahraga mengaku akan tetap memberikan rasa hormat dan apresiasi terhadap sosok Sepp Blatter, meski ia telah mengundurkan diri dari jabatan presiden FIFA, Selasa (2/6).
"Apapun alasan dan motivasi Sepp Blatter untuk mengundurkan diri sebagai presiden FIFA yang baru saja terpilih, Kemenpora tetap menaruh rasa hormat dan apresiasi kepadanya," tulis juru bicara Kemenpora, Gatot Dewa Broto di situs resmi Kemenpora.
Menurut Gatot, pengunduran diri Blatter akan memberi peluang bagi berbagai pihak yang ingin melakukan reformasi total terhadap manajemen FIFA. Salah satunya, pihak Indonesia melalui kemenpora.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenpora, lanjut Gatot, telah merasakan makin buruknya tata kelola manajemen FIFA saat otoritas sepak bola dunia itu menjatuhkan sanksi kepada Indonesia pada 30 Mei lalu. PIhaknya melihat sejumlah kejanggalan dan mempertanyakan keseriusan FIFA dalam menjatuhkan sanksi kepada anggota federasinya.
"Faktanya, tidak berdasarkan data dan fakta sesungguhnya. Seakan-akan FIFA hanya bermain-main dalam memutuskan sanksi yang akan dijatuhkannya."
Selain itu, kemenpora juga merasa pengunduran diri Blatter tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi seluruh pejabat FIFA, juga anggota federasinya. Kemenpora menilai, para pejabat FIFA dan anggota federasinya seharusnya lebih bijak menghadapi sorotan atas berbagai kasus tanpa harus menunda-nunda waktu pengunduran diri.
Menurut Gatot, Blatter seharusnya tidak mencalonkan diri sebelum kongres FIFA, Mei 2015 lalu. Namun ia juga tak menyalahkan Blatter, lantaran hal itu juga merupakan haknya.
"Namun pengunduran dirinya saat ini hanya memberi beban tambahan pada FIFA untuk mengadakan kongres lagi, dibanding menangani sejumlah masalah lain yang lebih mendesak."
(vri/vri)