Seberapa Besar Trio MSN Layak Ditakuti?

Vriana Indriasari | CNN Indonesia
Sabtu, 06 Jun 2015 13:42 WIB
Sejak tengah musim ini, solidnya performa trio penyerang Barcelona mampu menunjukkan taringnya dan kini tengah mengawal klub Katalan itu ke puncak kesuksesan.
Sejak tengah musim ini, solidnya performa trio penyerang Barcelona mampu menunjukkan taringnya dan kini tengah mengawal klub Katalan itu ke puncak kesuksesan. (Reuters/Ina Fassbender)
Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNNIndonesia.com
Jakarta, CNN Indonesia -- Lini serang Barcelona yang kini menjadi barisan pencetak gol paling "menakutkan" di dunia persepakbolaan semakin menguatkan kepercayaan diri The Azulgrana bisa meraih gelar juara Liga Champions untuk keempat kalinya.

Tentunya bukan tanpa alasan trisula Barca ini meraih predikat paling menakutkan bagi lawan-lawannya. Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar, seringkali menjadi target untuk dihalau para lawannya selama bertanding.

Gol Milik "Bersama"

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pikiran tim lawan, sebisa mungkin, lini serang Barca ini tidak memperoleh kesempatan menguasai bola. Terlebih Messi yang sering menjadi motor penggerak dan pengontrol serangan-serangan berbahaya kedua partnernya.

Bagaimana tidak, barisan pemain yang juga disebut dengan trio MSN (Messi, Suarez, dan Neymar) ini berhasil mencetak 25 gol dari 28 gol yang diraih Barcelona di ajang bergengsi Liga Champions. Ya, 25 gol tersebut sudah selayaknya disebut milik ketiga pemain tersebut.

Mengapa? Ketiga pemain sepak bola yang berasal dari negara-negara Amerika Latin ini tak pernah sungkan memberi assist satu sama lain. Dari pola permainannya, ketiga pemain ini tak mengharus dirinya tampil dominan di setiap kemenangan yang diraih tim.

Tengok saja bagaimana Barcelona meraih kemenangan dalam gelaran El Clasico jilid II. Gol pembuka kemenangan bagi klub asal Katalan itu dicetak dari assist Messi.

Saat itu, Barcelona mengalahkan Real Madrid 2-1. Barcelona unggul lebih dulu pada menit ke-19. Messi mencipta assist untuk gol pembuka Barcelona yang dicetak pemain gelandang bertahan, Jeremy Mathieu. Itulah assist Messi ke 150 untuk Barcelona.

Pun saat Barcelona meraih kemenangan dari pertandingan melawan Cordoba. Dalam laga di mana Barca meraih kemenangan besar (8-0) tersebut, Luis Suarez sudah berhasil mencetak tiga gol.

Messi sendiri baru mencetak dua gol. Dan Neymar akhirnya mencetak satu gol lantaran Messi memberikan kesempatan pada Neymar untuk menjadi eksekutor penalti.

Menjadi pemain pendatang baru di Camp Nou, Suarez pun telah memiliki catatan prestasinya sendiri. Di tahun debutnya bersama Barcelona, mantan pemain penyerang Liverpool itu telah mencetak 17 assist.

Aksi paling mengesankan Suarez terjadi saat Barcelona mengalahkan Bayern Munich di leg kedua semifinal Liga Champions lalu. Suarez memang tidak mencetak gol, namun ia menyumbang assist bagi dua gol yang dicetak Neymar.

Yang paling menarik perhatian adalah gol pertama Neymar pada menit ke-15. Saat itu, Suarez benar-benar membuktikan ucapannya bahwa kepentingan tim di atas segalanya.

Berawal dari umpan gemilang Messi, Suarez mendapat bola dan berada pada posisi terbuka untuk melakukan tembakan ke gawang lantaran sudah berhadapan dengan Manuel Neuer.

Namun, bukannya melakukan tendangan langsung, Suarez justru menyodorkan bola pada Neymar yang berlari di sampingnya.

Tidak berbeda dengan Messi. Pemain yang konon dibeli Barcelona dengan harga sangat mahal dan kini tengah diperdebatkan di ranah hukum, Neymar, juga tak pelit assist.

Meski tak terlalu sering mencetak assist, namun performa pemain asal Brasil ini meningkat dari musim lalu. Musim lalu, Neymar hanya mampu menciptakan lima assist.

Musim ini, Neymar sudah mencetak 11 assist. Messi menjadi pemain yang paling sering menerima assist kapten timnas Brasil tersebut.

Neymar juga tak sungkan mengakui kehebatan dua partner lainnya. "Messi dan Suarez adalah dua pemain luar biasa. Persahabatan kami di dalam dan luar lapangan menjadi faktor utama keserasian kami," kata Neymar.

Persahabatan ketiganya menjadi landasan kuat membawa kemenangan yang terus menerus untuk Barcelona. (Reuters/Albert Gea)
Musim Pendewasaan Diri

Memulai musim dengan lebih lambat tak selalu membawa dampak negatif berkepanjangan. Barcelona membuktikannya lewat pendewasaan diri dari seluruh pemainnya, terutama pasukan trisula mereka.

Suarez yang bergabung dengan Barca saat masih dalam masa hukuman setelah melakukan gigitan pada Giorgio Chiellini, sempat memperoleh cercaan. Suarez dituding tak berguna di klub raksasa tersebut.

Namun pengeluaran Barcelona mulai terbayarkan saat ia mencetak dua gol kemenangan atas tuan rumah Manchester City. Suarez pun kembali menyarangkan bola ke gawang lawan kali ini di kompetisi La Liga.

Suarez bahkan sempat disebut hanya sebagai penyuplai bola. Padahal, saat bersama Liverpool, ia merupakan pencetak gol paling produktif di Liga Primer Inggris. "Semua ingin menciptakan gol, tapi pada akhirnya, tidak penting bagi tim siapa yang mencetak gol," ujar penyerang asal Uruguay tersebut.

Suarez juga menepis anggapan bahwa kini hanya sekedar penyuplai bola kepada Messi. Padahal musim lalu, mantan penyerang Liverpool itu merupakan pencetak gol terbanyak Eropa di liga bersama Ronaldo, dengan total 31 gol.

"Orang mungkin kaget melihat saya banyak memberikan umpan, karena musim lalu saya memenangi Sepatu Emas. Tapi, orang lupa saya juga menciptakan banyak assist di Liga Primer, setelah Steven Gerrard."

Postur tubuh Suarez yang lebih tinggi dibanding dua partnernya juga sempat menimbulkan masalah. Sang pelatih, Luis Enrique memnutuskan menggeser Messi lebih ke kanan, dan memberi ruang bagi Suarez untuk di depan.

Hal inilah yang sempat dikabarkan menjadi awal seteru Messi dengan Enrique. Namun kesepakatan terjadi hingga Enrique kembali menggeser Suarez agak ke kiri. Messi dan Suarez pun menjadi penguasa dominan.

berhasil melewati proses pendewasaan diri, trio penyerang Barcelona mampu tunjukkan kerja sama berkualitas di lapangan. (Reuters/Pepe Marin)
Messi yang akhirnya menjadi "dewasa" dan menerima "pembagian" tersebut. Bukan sekadar menerima, tapi ia juga membuktikan mampu menjalin kerja sama yang baik dengan Suarez.

Pendewasaan juga terlihat di diri Neymar. Dikenal sebagai pencetak gol di Santos, salah satu tantangan Neymar di Barcelona adalah menciptakan banyak peluang, terutama bagi Messi.

Neymar berhasil menciptakan 54 peluang bagi rekan setimnya di Barcelona pada musim pertama. Dan 39 di antaranya terjadi di La Liga, sedangkan 15 terjadi di Liga Champions.

Musim ini, Neymar sudah menciptakan 55 peluang untuk Barcelona. Sebanyak 41 peluang terjadi di La Liga, sedangkan 14 di Liga Champions.

Kerja sama ketiganya, kini telah menghasilkan 120 gol bagi Barcelona di semua kompetisi musim ini. Dua gol lebih unggul ketimbang tiga pemain penyerang milik Real Madrid (Benzema, Bale, dan Cristiano Ronaldo) yang kerap menjadi pembanding utamanya.

Cetakan gol tersebut pun akhirnya berhasil membawa tim asuhan Luis Enrique ini lolos ke babak final kompetisi paling bergengsi di Eropa, Liga Champions. Dan sangat mungkin membuat Barcelona mampu mencetak trble setelah sebelumnya meraih gelar La Liga Spanyol dan Piala Raja.

Akankah terwujud? Pasalnya, sang lawan juga mengejar treble. Sebelumnya, Juventus sudah meraih gelar di kompetisi Serie A dan Piala Italia. (vri/vri)
LEBIH BANYAK DARI KOLUMNIS
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER