Berlin, CNN Indonesia -- Menjelang duel final Liga Champions menghadapi Barcelona di Stadion Olimpia, Berlin, Minggu (7/6) dini hari WIB, salah satu pemain Juventus, Patrice Evra, menolak membuka luka lama dengan salah satu pemain lawan, Luis Suarez.
Keduanya memang sempat terlibat insiden berbau rasialisme pada Oktober 2011 lalu. Saat itu, Evra masih membela Manchester United dan Suarez di Liverpool.
Saat itu Suarez melontarkan kata "negro" ke Evra, yang membuatnya mendapatkan hukuman larangan bertanding sebanyak delapan laga, disertai denda sebesar 40 ribu poundsterling.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak menginginkan permintaan maafnya," ujar Evra seperti yang dilansir
Telegraph. "Apa yang terjadi di masa lalu biarlah berlalu."
Lebih lanjut Evra mengatakan bahwa pertandingan nanti adalah melawan Barcelona, bukan Suarez. Ia pun berniat menjabat tangan Suarez, ketika keduanya bertemu di atas lapangan sebelum pertandingan dimulai. "Dia tidak akan pernah menjadi teman baik saya, tetapi itu bukan masalah."
Bangga Dengan ReaksinyaEvra sendiri mengaku bangga tak membalas ejekan rasis Suarez saat itu. Pemain asal Perancis itu juga mengaku tidak lantas senang melihat Suarez mendapatkan hukuman atas tindakannya itu.
Ia mengaku sebisa mungkin berusaha mengontrol diri. Evra mengaku meredam keinginan untuk memukul lantaran tentu saja banyak orang yang sedang menyaksikan pertandingan tersebut. Jika ia melakukannya, maka menurut Evra, maka berarti ia lakukan hal bodoh.
"Saya tidak mengatakan kepada hakim (saat sidang FA) bahwa Luis Suarez adalah orang yang rasis," ujar Evra melanjutkan. "Saya tidak mengatakan 'Anda harus menghukumnya, dia merupakan orang yang rasis', karena saya tidak mengenal Suarez dengan baik untuk mengatakan itu."
Laga final kali ini juga membuka kesempatan bagi Evra untuk merasakan trofi Liga Champions kedua, jika ia mampu membawa Juventus mengalahkan Barcelona. Sebelumnya, ia telah merasakan manisnya merengkuh trofi Liga Champions, saat masih membela Setan Merah pada 2008 lalu.
(vri/vri)