Skandal FIFA: Jack Warner Diminta Serahkan Diri ke AS

M. Arby Rahmat | CNN Indonesia
Senin, 08 Jun 2015 10:59 WIB
Kementerian Hukum Trinidad dan Tobago minta tertuduh skandal korupsi FIFA yang juga anggota parlemen di negara tersebut, Jack Warner, menyerahkan diri ke AS.
Kementerian Hukum Trinidad dan Tobago minta tertuduh skandal korupsi FIFA yang juga anggota parlemen di negara tersebut, Jack Warner, menyerahkan diri ke AS. (Reuters/Andrea De Silva)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Hukum Trinidad dan Tobago, Prakash Ramadhar meminta Jack Warner menyerahkan diri ke pihak berwenang Amerika Serikat di New York.

"Itu jika dia (Jack Warner) mencintai dan peduli pada reputasi negaranya, juga masa depan anak-anak di negeri ini," kata Ramadhar seperti dikutip dari News Sky. "Warner juga sangat dicintai di negeri ini. Karena itu, sebaiknya dia memberi contoh yang baik pula."

Sang menteri melanjutkan, Warner bisa melakukan hal benar meski di tengah masalah yang rumit ini. Ramadhar menyarankan Warner mengambil apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jalani persidangan, ajukan pembelaan jika merasa perlu. Biarkan kebenaran terkuak secepatnya."

Warner, yang merupakan anggota parlemen di Trinidad dan Tobago, ditangkap atas permintaan pemerintah Amerika Serikat. Ia kemudian dibebaskan dengan jaminan, sambil menunggu keputusan ekstradisinya.

Warner sendiri telah berulang kali membantah melakukan kesalahan dan mengancam akan membocorkan rahasia kotor FIFA dan Presiden FIFA yang baru saja menyatakan diri mundur dari jabatannya, Sepp Blatter.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi Trinidad, Vasant Bharath mengatakan bahwa Warner telah berulang kali mengatakan hal yang sama sejak 2008 silam. "Dalam berbagai kesempatan, ia mengancam akan membuka dokumen tersebut, namun tak pernah diwujudkannya," kata Bharath.

Warner membuat pidato yang ditayangkan televisi. Ia mengaku memiliki bukti dokumen keterlibatan FIFA dalam proses pemilihan umum di Trinidad. FIFA di bawah kepemimpinan Blatter disebut-sebut membiayai pemilihan itu.

Ia menolak untuk berkomentar terhadap skandal korupsi sepak bola sebelumnya awal pekan ini. Mantan wakil presiden FIFA itu dituduh oleh Amerika Serikat pekan lalu atas dugaan korupsi dan suap dalam badan pemeritah sepak bola dunia tersebut, terkait juga dengan ajang Piala Dunia 2010. (vri/vri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER