FAI Beberkan Lini Masa Pembayaran 'Handball' FIFA

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Senin, 08 Jun 2015 06:29 WIB
Asosiasi Sepak Bola Irlandia (FAI) akhirnya merilis versi resmi lini masa pembayaran yang dilakukan FIFA, yang dianggap sebagai kompensasi dari handball Henry.
Asosiasi Sepak Bola Irlandia (FAI) akhirnya merilis versi resmi lini masa pembayaran yang dilakukan FIFA, yang dianggap sebagai kompensasi dari handball Henry. (Reuters/Arnd Wiegmann)
Jakarta, CNN Indonesia -- CEO Asosiasi Sepak Bola Irlandia (FAI), John Delaney, mempublikasikan secara detail pembayaran yang dilakukan FIFA, setelah Irlandia tersingkir dari ajang kualifikasi Piala Dunia 2010 lalu.

Ketika itu, Henry menyentuh bola di kotak penalti Irlandia pada menit-menit akhir leg kedua melawan timnas Perancis. Wasit tidak meniup peluit dan Perancis kemudian mencetak gol lewat William Gallas. Karena gol tersebut, Perancis sukses merebut satu tempat di putaran final Piala Dunia Afrika Selatan.

Menurut The Guardian, bayaran yang diberikan FIFA mencapai 3,67 juta poundsterling, atau setara Rp74,98 miliar. Delaney sendiri menolak memberi tahu nilai sebenarnya karena telah menyetujui perjanjian kerahasiaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"FAI hari ini mengeluarkan lini masa dan detail terkait dengan kesepakatan yang diraih dengan FIFA," tulis pernyataan FAI seperti yang dilansir Sky Sports. "Aksi ini dilakukan karena FIFA telah mengkonfirmasi transaksi tersebut, sehingga kami tidak lagi harus mentaati kesepakatan terkait kerahasiaan dengan FIFA."

"Selain itu ini juga untuk menunjukkan bahwa petinggi FAI akan selalu melakukan yang terbaik untuk sepak bola Irlandia dan tetap taat dengan hukum yang berlaku."

Berikut ini adalah Lini Masa Pembayaran FIFA kepada FAI:

19 November 2009
Setelah pertandingan antara Irlandia melawan Perancis tersebut, FAI mengirim surat kepada FIFA dan Federasi Sepak Bola Perancis untuk meminta pertandingan ulang.

20 November 2009
Setelah mendapat tanggapan negatif dari FIFA, FAI menyatakan mereka akan membawa masalah itu ke Komite Arbitrase Olahraga. Mereka juga mengirimkan surat kepada Perancis agar mendukung pertandingan ulangan.

27 November 2009
FAI bertemu FIFA untuk mendiskusikan dampak hasil pertandingan itu. FAI merasa harus memastikan kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.

30 November 2009
Dalam sebuah konferensi pers, Sepp Blatter mengucapkan lelucon terkait dengan permintaan FAI untuk menjadi tim ke-33 (di Piala Dunia hanya ada 32 tim). Pernyataan Blatter tersebut dianggap sebagai pelanggaran kesepakatan rahasia yang dilakukan antara FAI dan FIFA.

12 Januari 2010
FAI kembali bertemu FIFA di Zurich. Kali ini Blatter secara pribadi meminta maaf terkait dengan lelucon yang ia lontarkan dalam konferensi pers tersebut.

Setelah bernegosiasi, FIFA menawarkan FAI pinjaman bebas bunga sebesar lima juta euro sebagai kompensasi. Uang tersebut masih ditambah 400 ribu dolar AS untuk membangun stadion-stadion di Irlandia.

15 Januari 2010
Kesepakatan dituliskan oleh FIFA dan ditandatangani FAI, juga otoritas sepak bola dunia tersebut. Hingga titik ini dewan kepengurusan tetap mendapat informasi penuh dari delegasi FAI yang menandatangani kesepakatan tersebut. (vri/vri)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER