Paris, CNN Indonesia -- Tak mudah untuk menembus seorang Novak Djokovic. Sebelum Stan Wawrinka mengalahkannya di partai final Perancis Terbuka, petenis asal Serbia tersebut telah melalui 28 laga tanpa terkalahkan sama sekali, atau sejak putra pertamanya, Stefan Djokovic, lahir pada 21 Oktober lalu.
Petenis yang terkenal dengan
backhand kerasnya itu memang seolah menjadi tembok raksasa bagi para lawan-lawannya, terutama ketika bermain dari belakang
baseline dan mengarahkan bola dari satu sisi ke sisi lapangan lainnya.
Seorang Andy Murray juga bisa memberikan kesaksian bagaimana ketangguhan mental Djokovic dalam menghadapi situasi tertekan menjadikannya salah seorang petenis yang ditakuti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, seusai kekalahan di final yang berlangsung Minggu (7/6) waktu setempat, Djokovic sukses 'ditembus' dan dibuat menangis terharu oleh para penonton yang memadati lapangan Philippe Chatrier.
Peristiwa tersebut terjadi ketika Djokovic naik ke atas podium untuk menerima plakat juara dua.
Penonton yang melakukan
standing applause seolah tak bosan bertepuk tangan kepada dirinya, meski Djokovic telah membungkukkan badan sebagai ucapan terima kasih untuk aplaus tersebut.
Alih-alih berhenti, penonton justru menyerukan nama Djokovic berulang kali sehingga ia tersenyum terharu dan kemudian membungkukkan badan untuk kedua kali.
Namun penonton juga masih mau belum berhenti untuk memberikan aplaus, sehingga petenis yang terkenal dingin dalam mengeksekusi pukulan itu pun tersenyum haru dan menangis atas dukungan para penonton untuknya.
Ketika tepuk tangan berhenti, dua menit setelah Djokovic naik ke podium, hidung dan mata sang petenis berusia 28 tahun tersebut telah terlihat memerah.
Peristiwa ini bukan pertama kalinya terjadi. Pada final Perancis Terbuka tahun lalu melawan Rafael Nadal pun para penonton memberikan aplaus lama untuk Djoker, meski dengan durasi lebih singkat dari yang kali ini. Mereka menghargai perjuangan Djokovic yang masih juga belum bisa mendapatkan gelar Perancis Terbuka, meski telah tampil di final tiga kali.
Beberapa waktu kemudian, giliran Djokovic yang menunjukkan kebesaran hatinya untuk sang pemenang, Wawrinka.
"Tidak mudah bagi saya untuk berbicara saat ini, namun saya harus mengatakan bahwa dalam hidup ini ada yang lebih penting ketimbang kemenangan, yaitu karakter dan rasa hormat," kata Djokovic.
"Saya memiliki rasa hormat yang sangat besar untukmu, Stan. Anda adalah juara yang hebat dengan hati yang besar, dan Anda berhak mendapatkan gelar ini."
"Saya pikir banyak orang menciptakan cerita bahwa Perancis Terbuka adalah soal saya, dan seolah hanya saya satu-satunya pemain yang menginginkan piala ini."
"Ini sama sekali tidak benar. Setiap pemain yang ada di sini, terutama para pemain top, ingin memenangkan piala ini sepeti saya."
[Gambas:Youtube] (vws)