Tegal, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan belum mendengar rencana pertemuan antara Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya belum tahu soal itu," kata JK usai menghadiri Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI, Tegal, Jawa Tengah (7/6).
Sebelumnya, pada Jumat (5/6) lalu, Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim, mengatakan bahwa dua otoritas sepak bola, yaitu FIFA dan AFC, akan datang ke Indonesia menemui presiden Jokowi untuk menyelesaikan kisruh persepakbolaan nasional. (Baca Berita Selengkapnya: d
i Sini)
Pada lain kesempatan, JK mengatakan bahwa bentuk evaluasi persepakbolaan dalam negeri pasca menerima putusan sanksi dari FIFA ialah mendudukkan dua kepala untuk membahas solusi yang baik demi sepakbola dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JK juga sempat menyayangkan dibatalkannya revisi surat sanksi Kementrian Pemuda dan Olahraga pada PSSI.
Pada Sabtu (30/5) FIFA memberikan sanksi untuk Indonesia yaitu larangan bertanding di turnamen internasional dan juga larangan mendapatkan bantuan dari FIFA dan dari Konfederasi Sepak Bola Asia dalam bentuk dana bantuan, program, atau kursus, hingga syarat-syarat yang diberikan oleh FIFA dituruti.
Dalam surat tersebut, FIFA memberikan empat syarat bagi Indonesia agar sanksi dicabut yakni:
- Komite Eksekutif PSSI kembali mengatur sepak bola Indonesia secara independen tanpa adanya campur tangan dari pihak lain, termasuk kementrian atau agensinya,
- Pengelolaan tim nasional diberikan kepada PSSI,
- Tanggung jawab seluruh kompetisi PSSI diberikan kepada otoritas PSSI dan bidang-bidang di bawahnya,
- Seluruh klub yang diberi lisensi PSSI sesuai dengan Peraturan Lisensi Klub PSSI harus bisa bertanding di kompetisi PSSI.
(vws)