Jakarta, CNN Indonesia -- "Saya tak akan mungkin mengambil foto yang lebih baik dari foto ini. Terima kasih Stan Wawrinka, Anda adalah juara dalam banyak hal," ujar Magnus Norman, seorang mantan petenis yang kini melatih Wawrinka, melalui akun Twitternya.
Foto yang dimaksud oleh Norman adalah momen ketika Wawrinka mengangkat tinggi-tinggi trofi Perancis Terbuka dengan latar belakang penonton Roland Garros berdiri dan memberikan
standing applause. Foto tersebut diunggah oleh Norman seusai Wawrinka memastikan kemenangan atas Novak Djokovic di partai final pada Minggu (7/6) malam waktu setempat.
Bagi Norman, pencapaian petenis didikannya tersebut seolah menuntaskan rasa penasaran atas turnamen Perancis Terbuka yang gagal ia menangkan, baik sebagai pelatih maupun ketika masih aktif bermain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika masih menjadi petenis profesional, Norman pernah mencapai partai final pada tahun 2000, namun kalah di partai pamungkas dari petenis Brasil, Gustavo Kuerten -- uniknya jadi orang yang menyerahkan trofi Roland Garros kepada Wawrinka.
Partai final itu adalah pencapaian tertinggi Norman sebagai petenis. Sisanya, ia hanya pernah mencapai semifinal Australia Terbuka.
Sakit hati Norman pada turnamen di lapangan tanah liat itu juga berlanjut ketika ia sudah menjadi pelatih, yaitu ketika melihat mantan anak didiknya, Robin Soderling, dua kali kalah di partai final.
Wawrinka yang mengetahui kesedihan itu sempat berlari ke atas tribun untuk memberikan pelukan untuk Norman seusai ia mengalahkan Djokovic. Pada pidatonya, petenis berusia 30 tahun itu juga mendedikasikan kemenangan tersebut untuk sang pelatih, meski dua orang mentornya yang lain juga hadir di tribun.
 Stan Wawrinka menjadi anak didik Magnus Norman pertama yang mendapatkan Perancis Terbuka. (REUTERS/Jean-Paul Pelissier) |
"Yang ini untukmu," kata Wawrinka pada Norman. "Anda yang memenangi ini."
Hal ini kemudian dibalas oleh Norman. "Stan berkata kepada saya bahwa ia akan coba memenangkannya untuk saya," kata pria berusia 39 tahun itu sembari tersenyum lebar.
Ironisnya, keberhasilan Wawrinka mempersembahkan Perancis Terbuka bagi pelatihnya membuat Djokovic tidak bisa melakukan hal sama.
Pelatih Djokovic, Boris Becker, adalah mantan petenis yang juga tak pernah mendapatkan piala Perancis Terbuka, meski ia dulunya adalah mantan petenis nomor satu dunia yang pernah memenani enam
grand slam.Gara-gara Wawrinka, Djokovic harus menunggu minimal satu tahun lagi untuk membuat Becker mencicipi manisnya gelar Perancis Terbuka.
(vws)