Pintu Kejuaraan Dunia Harus Terbuka bagi Pengguna Kursi Roda

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2015 12:21 WIB
Jelang Kejuaraan Dunia pada Agustus nanti, panitia penyelenggara harus memastikan bahwa para pengguna kursi roda memiliki akses ke Istora Senayan.
Banyak hal harus diperhatikan oleh pengelola Istora Senayan sebelum menggelar Kejuaraan Dunia pada Agustus nanti. (Detikcom/Grandyos Zafna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ajang Indonesia Terbuka 2015 sudah berakhir, namun Indonesia tidak bisa santai begitu saja mengingat dua bulan setelah ini Istora Gelora Bung Karno akan menggelar Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015.

Di balik meriahnya ajang Indonesia Terbuka, terselip sejumlah catatan yang mesti jadi perhatian penyelenggara agar Indonesia makin tampil sebagai tuan rumah yang baik.

Salah satu yang terpenting adalah bagaimana mengupayakan adanya akses untuk para penggemar bulutangkis yang menggunakan kursi roda. Dalam gelaran Indonesia Terbuka yang lalu, pengguna kursi roda sulit untuk menyaksikan langsung jalannya pertandingan karena tak ada akses untuk kursi roda yang memadai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya akhirnya tidak membeli tiket untuk masuk karena saya tahu tidak bisa. Dua tahun lalu saya pernah beli tiket tetapi akhirnya tidak bisa masuk."

"Untuk tahun ini saya tidak lagi membeli tiket dan datang ke sini karena ingin merasakan kemeriahan turnamennya saja," kata seorang penggemar bulutangkis bernama Ferdinan Utama.

Menurut rekan Ferdinan, Deri Destanto, akses jalan yang terdiri dari tangga bertingkat-tingkat membuat kesulitan para pengguna kursi roda.

"Masuk lewat akses VIP di lantai dasar pun juga sulit karena setelah di dalam pandangan masih terhalang," ujar Deri.

"Saya harap hal ini bisa diperbaiki dan teman-teman penggemar bulutangkis yang menggunakan kursi roda bisa ikut mendukung langsung perjuangan pebulutangkis Indonesia."

Kelemahan ini juga diakui oleh Wakil Ketua Penyelenggara sekaligus Wakil Sekjen PBSI, Achmad Budiharto.

"Harus diakui kami melewatkan hal itu di Indonesia Terbuka. Untuk Kejuaraan Dunia, akses bagi pengguna kursi roda menjadi salah satu fokus kami," ujar pria yang akrab disapa Budi ini berjanji.

"Semua orang harus memiliki kesempatan yang sama untuk menonton pertandingan bulutangkis," katanya menambahkan.

Toilet yang Memprihatinkan

Selain perihal akses pengguna kursi roda yang harus diperhatikan benar-benar, hal lain yang harus dicatat oleh PBSI dan panitia Kejuaraan Dunia nantinya adalah perihal fasilitas toilet umum.

Sepanjang pengamatan CNN Indonesia, banyak toilet umum yang rusak tak bisa dipakai saat berlangsungnya Indonesia Terbuka. Minimnya toilet yang berfungsi jelas bisa mengganggu kenyamanan penonton yang jumlahnya mencapai ribuan setiap harinya.

"Kami akan perbaiki hal tersebut. Selain toilet di dalam, kami juga akan menyediakan toilet portable di luar arena sehingga pengunjung makin nyaman," ujar Budi. (ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER