Eks Pelatih DU: Satu Laga Match Fixing 400 Juta Rupiah

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Rabu, 17 Jun 2015 20:18 WIB
Menurut dua orang pelatih klub asal Divisi Utama, untuk satu pertandingan yang diatur skornya maka tim akan mendapatkan uang Rp 400 juta.
Dua mantan pelatih Divisi Utama mengungkapkan bahwa mereka pernah mengalami pengaturan skor. (CNN Indonesia/Laudy Gravicia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua mantan pelatih tim Divisi Utama, Persipu Purwodadi dan Persegres, memberi kesaksian bahwa mereka pernah mengalami pengaturan skor ketika menukangi tim dengan tim mendapatkan bayaran 400 juta untuk satu pertandingan. 

Hal ini diutarakan oleh Gunawan (Persipu) dan Agus Yuwono (Persegres) yang didampingi oleh Tim Advokasi #IndonesiaVSMafiaBola ketika memberikan keterangan kepada media di salah satu  restoran daerah Senopati, Rabu petang (17/5).

Gunawan menyebut nama JS (Sam) dari Malaysia sebagai dalang dari pengaturan skor dan orang "yang merusak sepak bola Indonesia."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gunawan mengatakan, Purwodadi mendapatkan 400 juta rupiah dari Sam untuk tiap pertandingan yang hasilnya telah diatur. Dengan uang sejumlah itu, maka masing-masing pemain mendapat sekitar 10-15 juta rupiah. Walau begitu, Gunawan tidak memiliki bukti untuk melaporkan kepada pihak berwenang pada saat itu.

"Mereka profesional, selalu kasih cash. Sam sangat piawai sekali," tutur Gunawan. "Setiap pertandingan, dia selalu ada. Orangnya kumisan."

"Dulu katanya mantan pemain timnas Malaysia. Saya ketemu di Solo," tutur Gunawan yang  juga menaruh perhatian kepada isu pengaturan skor yang menimpa timnas U23 Indonesia di SEA Games 2015.

Gunawan juga mengaku sempat mengontak salah anggota Exco PSSI tahun 2013. "Saya bilang, 'Bang tolong panggil manajer dari Purwodadi (yang diduga terlibat pengaturan skor),'. Sampai tiga kali saya minta, tapi tidak ada respons."

"Kalau mau benahi (sepak bola Indonesia) ayo bareng-bareng membenahi," katanya.

Sementara itu, soal ciri-ciri pertandingan yang diatur ia mengatakan bahwa, "Perhatikan, biasanya kalau diatur, gol-gol terjadi di atas menit ke-20, terus menit ke-80 sampai 90."

Sementara itu, Agus pun mengaku pernah merasakan hal sama seperti Gunawan semasa ia melatih. "Saya menyadari ada pengaturan. Saya tidak mau ikut. Meski saya dimaki satu stadion, saya terima.

"Saya menyayangkan hal seperti ini bisa terjadi," ucapnya.

Catatan Redaktur: Tulisan dikoreksi pada 20:33 WIB untuk memperbaiki kesalahan judul. Hanya Gunawan yang menyatakan bahwa satu pertandingan dibayar Rp 400 juta untuk pengaturan skor, bukan pada kasus lain. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER