Doha, CNN Indonesia -- Meski nama Qatar pada satu bulan terakhir kerap disorot terkait dugaan kasus suap pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022, negara teluk itu kini mendapatkan dukungan dari organisasi Islam terbesar di dunia, Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
OKI juga berbalik mengkritik dunia barat yang dianggap mengkampanyekan pembatalan Qatar sebagai tuan rumah ajang sepak bola terbesar dunia tesebut.
"OKI memberikan dukungan kepada Qatar dan juga semua yang berusaha mensukseskan Piala Dunia, begitu pula untuk semua usaha untuk mengoptimalkan persiapan," tulis pernyataan OKI di situs resmi mereka, Rabu (17/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Status Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 diliputi berbagai kontroversi, mulai dari kondisi cuaca ekstrem, kondisi buruh migran yang memprihatinkan, hingga dugaan penyuapan untuk mendapatkan status sebagai tuan rumah Piala Dunia.
Sebelumnya, dunia internasional juga sempat dikejutkan saat 14 pejabat FIFA ditangkap atas tuduhan suap dan korupsi di otoritas sepak bola dunia tersebut.
Selain itu, Kejaksaan Agung Swiss juga menyatakan bahwa mereka kini menyelidiki proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.
Meski saat ini berada dalam penyelidikan, Qatar menyatakan diri tidak bersalah atas segala tuduhan dan menganggap itu semua tak lebih dari kampanye Barat untuk melepaskan status mereka sebagai tuan rumah Piala Dunia.
Menteri Luar Negeri Qatar, Khaled al-Attiyah, pada awal bulan ini sempat menyatakan segala kritikan terhadap status negara itu sebagai tuan rumah Piala Dunia merupakan tindakan yang rasis.
(vws)