Monrovia, CNN Indonesia -- Presiden Asosiasi Sepak Bola (FA) Liberia, Musa Bility, mengajukan diri menjadi Presiden FIFA untuk mengganti Sepp Blatter yang telah mengumumkan rencana pengunduran pada 2 Juni lalu.
Bility mengumumkan akan menjadi kandidat presiden FIFA kedua setelah mantan pesepakbola Brasil, Zico, mendeklarasikan ketertarikannya menduduki puncak kekuasaan di Zurich, Swiss, tersebut.
"Afrika merupakan blok
voting terbesar (dengan 54 anggota) di FIFA, dan kami harus mengambil alih pimpinan untuk menyatukan sepak bola," ujar Bility kepada
BBC Sport.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika Afrika tidak menyertakan seorang kandidat, akan menunjukkan kami hanyalah medioker, yang keberadaannya hanya sebagai pemilih. Saya pikir itu tidaklah benar."
Bility sendiri akan menjadi kandidat dari Afrika pertama setelah kekalahan Presiden Konfederasi Sepak Bola Afrika, Issa Hayatou, pada 2002.
Sejak 2010 lalu Bility merupakan presiden asosiasi sepak bola Liberia. Pada 2014 lalu, pria berusia 67 tahun ini berhasil terpilih ulang hingga 2018. Untuk menjadi kandidat presiden FIFA, Bility membutuhkan dukungan dari lima asosiasi anggota FIFA
"Sederhana saja, saat keadaan tidak baik, saya tidak akan menyerah. Itulah yang membuat saya mendapatkan penghormatan dari orang-orang," ujar Bility menambahkan.
Pemilihan presiden FIFA guna mencari pengganti Blatter, diperkirakan akan berlangsung pada Desember 2015, atau Februari 2016. Hingga presiden baru terpilih, Blatter masih menjabat sebagai presiden FIFA.
(vri/vri)