New York, CNN Indonesia -- Sebuah skandal korupsi baru mulai terkuak dan kembali mengintai presiden dan sekretaris jenderal FIFA, Sepp Blatter dan Jerome Valcke.
Media televisi Amerika Serikat, Fox diketahui memperoleh hak siar penyelenggaraan Piala Dunia 2026 tanpa melalui tender terlebih dahulu. Valcke pun mengakui hal tersebut.
Menurut Valcke, keputusan tersebut diambil pada Februari lalu. Hal itu dilakukan untuk menghindari tuntutan hukum dari Fox terkait Piala Dunia 2022 di Qatar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fox mengancam akan melakukan tuntutan terkait perubahan tanggal penyelenggaraan Piala Dunia 2022 yang akhirnya harus berbenturan dengan siaran NFL. Piala Dunia di Qatar berubah jadwal dari musim panas sekitar Juni-Juli, menjadi November-Desember.
Namun para pesaing Fox meragukan alasan tersebut. Mereka curiga jika hal tersebut dilakukan atas pertimbangan lain.
Salah satunya adalah indikasi penyelenggaraan Piala Dunia 2026 akan berlangsung di Amerika Serikat. Dan Fox berhasil mengamankan kontrak mereka terlebih dahulu.
Untuk kontrak tersebut, Fox dikabarkan membayar sebesar 470 juta dolar AS. Nilai tersebut sepuluh persen lebih besar dari gabungan hak siar di Rusia dan Qatar.
Jumlah pembayaran tersebut dianggap akan memancing tawaran yang lebih tinggi dari salah satu pesaing Fox, yakni ESPN. ESPN diyakini akan memberi tawaran lebih tinggi lagi, yaitu 500 juta dolar AS, seiring dengan semakin populernya sepak bola di Amerika Serikat.
Maka, tidak aneh jika Blatter dan Valcke akhirnya menyewa pengacara andal di Amerika Serikat. Blatter diketahui menggaet jasa Richard Cullen, kepala firma hukum McGuireWoods dan mantan jaksa penuntut federal di Amerika Serikat sebagai pengacaranya dalam kasus yang membelit FIFA.
(vri)