Tak Ada Snooker di Olimpiade Tokyo

Tokyo, CNN Indonesia -- Olahraga Snooker gagal masuk dalam Olimpiade Tokyo 2020, sementara karate dan selancar masuk ke dalam daftar pendek dari olahraga yang masih mungkin ditandingkan.

Pilihan Redaksi Di Perempat Final, Dunga Hadapi Kawan Minum Anggur Dunga Sebut Laga Lawan Paraguay Layaknya Final Ironi Bomber-Bomber 'Eropa' di Copa America

Asosiasi Biliar dan Snooker Profesional Dunia berpendapat bahwa snooker seharusnya bisa masuk, terutama karena olahraga tersebut sudah memiliki daya tarik di tingkat dunia.

Selain snooker, olahraga udara, sepak bola amerika, bowling, dansa, bola lantai, piring terbang, korfball, orienteeting, polo, bola raket, sumo, tarik tambang, olahraga bawah air, ski air, bridge, catur, dan bola jaring juga gagal masuk.

Delapan federasi yang masuk daftar pendek terpilih antara lain olahraga bisbol/sofbol, bowling, karate, beroda, olahraga mendaki, squash, selancar, dan wushu.

Kedelapan federasi tersebut sekarang akan maju ke tahap kedua dari proses pencalonan. Mereka akan mengajukan perincian lebih lanjut pada 22 Juli nanti lalu sebelum memberikan penjelasan kepada panitia penyelenggara.

Sebagai bagian dari reformasi yang diprakarsai oleh Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, tahun lalu, tuan rumah memiliki kesempatan untuk mengajukan satu atau lebih olahraga populer di negara mereka untuk meningkatkan peringkat dan menarik sponsor yang lebih besar.

Bisbol dan sofbol yang bersatu di bawah Konfederasi Bisbol Sofbol Dunia (WBSCC), dianggap olahraga terfavorit untuk kembali masuk ke Olimpiade untuk pertama kalinya sejak Olimpiade Musim Panas di Beijing 2008.

"Ini adalah hari yang baik bagi olahraga kami," kata Presiden WBSC, Riccardo Fraccari, seperti dikutip dari situs BBC SPort, Senin (22/6).

"Hari ini bisbol, sofbol, dan seluruh orang yang menggemari olarhaga ini mencapai base yang pertama." (vws)