Accra, CNN Indonesia -- Pertimbangkan sebuah dunia di mana para pembantu lapangan dibayar sama besar dengan bayaran penampilan seorang manajer, pelatih, hingga pemain bola tim nasional.
Sulit untuk membayangkannya?
Tidak juga jika Anda bekerja untuk asosiasi sepak bola Ghana di Piala Dunia 2014. Seperti dilansir
BBC, seorang petugas peralatan tim Ghana memperoleh penghasilan sebesar 100.000 dolar atau sekitar 1.3 miliar rupiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu terungkap dalam laporan Dzamefe dengan tebal 396 halaman.
Dalam laporan 396 halaman yang menginvestigasi babak putaran pertama tim Bintang Hitam di Brasil, bayaran untuk peran petugas peralatan yang juga didefinisikan sebagai
ball boy (anak gawang) menjadi soroton.
Ismail Hamidu adalah pria yang beruntung karena mendapatkan jumlah yang sama dengan yang diterima para pemain, dokter, pelatih, dan manajer James Kwesu Appiah.
Laporan tersebut juga menemukan biaya hingga 5.263 dolar dibayarkan kepada pemain drum resmi Ghana.
Sayang, permainan drumnya tak cukup membangkitkan semangat dan menolong tim Ghana menang melawan Portugal dalam pertandingan terakhir mereka.
Sengkarut masalah bayaran terhadap pemain itu pun terangkum hingga US$3 juta yang dikeluarkan untuk membawa tim Ghana ke Brasil. Dalam laporan Dzamefe itu disebutkan pemerintah memutuskan membayar hingga US$100 ribu kepada setiap 23 pemain untuk mengurangi ketegangan.
Di satu sisi, para pemain pun meminta uang itu dibayar tunai sehingga ketegangan kembali terjadi.
Laporan Dzamefe itu merupakan hasil penelusuran selama empat bulan dan dikompilasi pada tahun ini untuk membongkar segudang masalah keuangan yang membelit timnas Ghana di Piala Dunia, termasuk pembayaran yang tidak dapat diverifikasi atau dipertanggungjawabkan.
Ghana menerima hingga US$8 juta untuk keterlibatannya dalam putaran final Piala Dunia . Di sisi lain tim itu memiliki pengeluaran hingga lebih dari US$4juta yang tak dapat dipertanggungjawabkan dari sejak babak kualifikasi, persahabatan, hingga putaran final piala dunia.
Seperti dilansir kantor berita Ghana (
GNA), Presiden Asosiasi Sepak Bola negara tersebut (GFA), Kwesi Nyantekyi dapat disangkakan karena laporan keuangan yang tak bisa dipertanggungjawabkan tersebut. Dalam laporan Dzamafe itu, disebut GFA meminta dan akhirnya menerima uang dari perusahaan minyak negara (GNPC).
GNPC mensponsori pertandingan-pertandingan persahabatan yang sebetulnya sudah didanai secara keseluruhan oleh agen pertandingan internasional FIFA.
(kid/kid)