London, CNN Indonesia -- Tak ada gelar Wimbledon ke-8 untuk Roger Federer setelah petenis Swiss tersebut kalah di partai final melawan Novak Djokovic 7-6 (7-1) 6-7 (10-12) 6-4 dan 6-3.
Federer yang bermain efisien di enam pertandingan sebelumnya melakukan lebih dari 30
unforced errors sementara Djokovic tampil sempurna dalam mengembalikan pukulan-pukulan servis Federer.
Kemenangan ini menjadi ulangan hasil final Wimbledon tahun lalu ketika Djokovic mengungguli Federer dalam lima set. Djokovic juga menjadi petenis pertama yang bisa mempertahankan gelar Wimbledon sejak Federer pada 2007 silam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gelar grand slam ke-9 DJokovic juga menjadi obat sakit hatinya setelah kalah di final grand slam Perancis Terbuka dari Stan Wawrinka. Ia kini memiliki koleksi grand slam lebih banyak ketimbang Andre Agassi, Jimmy Connor, dan Ivan Lendl. Petenis nomor satu dunia itu juga menyamai tiga gelar Wimbledon yang dimiliki pelatihnya, Boris Becker, serta petenis yang kini menjadi pengamat di televisi, John McEnroe.
Baik Djokovic dan Federer menampilkan permainan indah di sepanjang pertandingan.
Di set pertama, Federer kembali memainkan
serve and volley, sementara DJokovic tak terlihat nyaman untuk maju ke depan net. Meski demikian, kecepatan kaki Djokovic membuat sang petenis Serbia tersebut mampu mengimbangi pukulan-pukulan slice dan topspin dari Federer.
Pada
tiebreak set pertama, Federer melakukan beberapa kesalahan sementara Djokovic bermain lebih agresif lagi dari baseline.
Double-fault yang dilakukan Federer membuat Djokovic memenangkan set pertama dengan skor 7-6 (7-1)
Terjadi pertarungan luar biasa di
tiebreak set kedua dengan Federer yang mematahkan tujuh kali set point Djokovic. Dari semula ketinggalan 3-6 saat
tiebreak mampu mengejar angka demi angka dan akhirnya merebut kedua dengan
tiebreak 12-10.
Namun Federer yang menunjukkan perlawanan luar biasa pada hari ini melakukan banyak sekali kesalahan. Hingga kedudukan 2-3 di set ketiga, Federer melakukan 27 kali
unforced errors, padahal dalam enam pertandingan sebelum partai final, akumulasi
unforced errors Federer hanya mencapai 22 kali.
Salah satu
unforced errors Federer tersebut pun membuat Djokovic mendapatkan
breakpoint pertama pada pertandingan ini, yaitu pada gim ketiga set kedua. Pertandingan kemudian sempat terhenti karena hujan, dan ketika dilanjutkan kembali Djokovic dengan mudah menutup set ketiga dengan 6-4.
Djokovic kembali mendapatkan
break di set keempat, tepatnya pada gim kelima. Dua kali Federer kembali melakukan
unforced erros dengan pukulan
forehand-nya, dengan satu kali pengembalian keluar sementara satu lainnya menyangkut di net.
Di gim kesembilan, Djokovic kembali mendapatkan
breakpoint dan ia lalu merebut set keempat sekaligus memenangi pertandingan tersebut.
(vws)