Laporta: Dua Presiden Barca Buat Guardiola Sengsara

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Jumat, 17 Jul 2015 22:30 WIB
Menurut Joan Laporta, dua mantan presiden Barcelona sebelumnya sering berubah pikiran dan juga menyulitkan hidup Pep Guardiola.
Pep Guardiola berhenti menjadi pelatih Barcelona setelah empat musim melatih. (REUTERS/Miguel Vidal)
Barcelona, CNN Indonesia -- Mantan presiden Barcelona, Joan Laporta, mengatakan bahwa dua mantan pemimpin klub tersebut membuat hidup Pep Guardiola susah ketika ia masih menangani tim Blaugrana.

Laporta yang akan mencalonkan diri kembali sebagai presiden itu mengatakan bahwa dua eks presiden tersebut adalah Josep Maria Bartomeu dan Sandro Rossell.  

"Rossel dan Bartomeu membuat hidup Guardiola sangat sulit, pelatih yang mempertahankan gaya bermain tertentu," kata Laporta seperti dikutip dari Marca.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guardiola mengundurkan diri sehabis musim 2011/2012 selepas melatih Barcelona selama empat musim. Posisinya sempat digantikan Tito Vilanova namun hanya bertahan setengah musim karena Vilanova harus rehat untuk melakukan proses penyembuhan.

"Mereka lalu bertaruh dengan Tata Martino. Bartomeu ingin mempertahankannya. Setelahnya mereka mengincar Luis Enrique karena Zubizarreta mendapatkan keinginannya. Apa yang terjadi selanjutnya? Mereka menyingkirkan Zubizarreta."

"Lalu ketika perjalanan mulai berguncang, mereka ingin menyingkirkan Luis Enrique. Mereka mengubah pikiran mereka dari hari ke hari."

Laporta sendiri menjanjikan bahwa jika ia terpilih menjadi presiden maka Luis Enrique akan tetap menjadi pelatih Barcelona.

Tak hanya mengkritik kebijakan kedua mantan presiden tersebut, Laporta juga menyatakan bahwa Bartomeu tak pantas untuk menjadi presiden Barcelona.

"Sedang disidang karena tuduhan korupsi, pengemplang pajak, dan penipuan, ia tidak dalam posisi yang tepat untuk terpilih sebagai presiden klub." (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER