Rio de Janeiro, CNN Indonesia -- Juara UFC (Ultimate Fighting Championship) perempuan, Ronda Rousey, berkata bahwa ia tidak ingin ada lagi petarung yang menggunakan keluarganya sebagai bahan ejekan jelang pertarungan.
Pada Sabtu (1/8) malam di Rio de Janeiro, Rousey hanya membutuhkan waktu 34 detik untuk mengalahkan petarung Brasil, Bethe Correia, untuk mempertahankan rekor tak terkalahkan di UFC 190.
Petarung berusia 28 tahun itu berkata ia mendapatkan motivasi ekstra setelah Correia mengejek ayahnya yang tewas karena bunuh diri -- meski selanjutnya Corrieia berkata ia tak tahu tentang peristiwa tragis tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya harap tidak ada lagi yang membawa-bawa keluarga saya ketika akan bertarung," kata Rousey setelah pertarungan seperti dikutip dari
The Independent. "Saya harap ini yang terakhir kali."
Pada Mei lalu, Corriea pernah mengejek Rousey. "Ia terbukti lemah di bawah tekanan. Ketika ibunya memberikan tekanan, maka ia akan lari dari rumah. Ketika ia menyerah, hal tersebut karena obat-obat terlarang. Itu bukan pahlawan. Ia tidak memiliki mental yang sehat. Ia perlu mengurus dirinya sendiri," kata Corriea.
"Saat ini ia menang sehingga orang-orang di sekitarnya selalu mendukungnya. Namun ketika ia sadar bahwa dirinya sebenarnya tidak sebaik itu, saya tidak tahu yang akan terjadi. Saya harap ia tidak akan membunuh dirinya sendiri."
Rousey merespons ucapan Correia itu melalui akun Twitter dan Corriea langsung meminta maaf. Corriea juga menuturkan bahwa ia tidak sadar ayah Rousey tewas karena bunuh diri.
Pernyataan Corriea dibantah presiden UFC, Dana White, yang menyatakan bahwa petarung asal Brasil itu tahu fakta yang sebenarnya.
"Ada orang-orang yang sangat pintar dalam mempengaruhi pikiran orang lain. Conor McGregor adalah salah satu yang terbaik, dan Bethe juga melakukannya."
"Tapi Ronda adalah lawan yang sangat sukar dikalahkan dengan cara itu. Ronda adalah salah satu manusia dengan ketahanan mental paling kuat yang pernah saya jumpai dalam hidup saya."
Rousey datang ke Brasil sebagai favorit dan juga bintang terbesar UFC. Ia lalu mengalahkan Corriea dengan pukulan beruntun ke arah kepala. Hasil ini membuat rekor tak terkalahkan Rousey diperpanjang menjadi 12 kali.
Dalam 11 laga, Rousey selalu menang di ronde pertama dan baru satu lawan yang mampu memaksanya berlaga hingga ronde ketiga.
(vws)