Jakarta, CNN Indonesia -- Honda mengakui bahwa mereka salah memperkirakan tantangan di dunia Formula 1, namun pabrikan asal Jepang ini yakin bisa mengatasi segala permasalahan yang mereka temui.
Pada musim balapan 2015, Honda bergabung dengan McLaren dan telah membangun unit tenaga yang inovatif yang disesuaikan dengan peraturan mesin V6 turbo. Namun, mesin Honda kurang bertenaga jika dibandingkan dengan musuh-musuh utamanya dan mereka juga mengalami masalah dalam hal keandalan.
Ketika ditanyai apakah mereka meremehkan tantangan kembali ke Formula 1, Yasuhisa Arai berkata: "Harapan orang pada kami selalu tinggi, terutama mengingat sejarah kami dengan McLaren."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebanyakan penggemar masih mengingat citra McLaren-Honda sehingga mereka berharap kami langsung kompetitif begitu kembali ke Formula 1. Tentu saja tidak seperti ini."
Arai kemudian menuturkan bahwa perkembangan teknologi balapan membuat para pabrikan kesulitan untuk membuat mobil balap yang benar-benar bagus -- bahkan tingkat kesukarannya melampaui yang telah ia perkirakan sebelumnya.
Honda mengeluarkan unit tenaga yang lebih padat dan berukuran kecil dan menjadi inovasi di dunia Formula 1. Arai menyadari bahwa ada konsekuensi yang ditimbulkan hal tersebut.
"Dari semula, kami tahu bahwa akan ada masalah dengan pengeluaran panas. Kami sekarang tahu area mana yang terpengaruh, dan di paruh musim kedua kami bisa menggunakan bagian-bagian baru untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kami juga bisa menambah tenaga untuk meningkatkan daya saing kami."
Arai mengatakan bahwa Honda sengaja membuat rancangan unit tenaga yang berbeda dari tim lain.
"Kami membutuhkan sesuatu yang radikal untuk mengalahkan tim-tim papan atas, dan itulah tujuan kami -- untuk mengalahkan yang terbaik."
(vws)