ManUnited vs Spurs: Ujian Dua Lini Pertahanan

Jakarta, CNN Indonesia -- Laga perdana Liga Primer Inggris musim 2015/16 akan mempertemukan dua tim yang sedang menjalani masa transisi, Manchester United dan Tottenham Hotspur, di Stadion Old Trafford, Sabtu (8/8).

Pilihan Redaksi Van Gaal Tuduh Real Madrid Kikir LvG: De Gea Tak Mampu Fokus pada Pertandingan Level Berbeda Duo 'SCH' di Manchester United

Dalam dua musim terakhir di bawah asuhan Louis van Gaal, United selalu rutin berbelanja di bursa transfer untuk mencari komposisi tim yang sesuai dengan keinginan manajer asal Belanda tersebut.

Kedatangan Bastian Schweinsteiger, Morgan Schneiderlin, Matteo Darmian, hingga Memphis Depay dan Sergio Romero, merupakan deretan pemain anyar yang menghiasi skuat inti Setan Merah musim ini.

Namun, keputusan untuk berbelanja banyak akan menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana mereka mampu menyeimbangkan tim dengan begitu banyak nama baru, sekaligus menemukan komposisi tim yang pas untuk menghadapi musim kompetisi baru.

Hal tersama juga terjadi pada Tottenham. Kendati tak seboros United dalam dua musim terakhir, Tottenham juga masih mencari keseimbangan, sebuah pekerjaan rumah yang tak kunjung selesai bagi Mauricio Pochettino.

Pochettino selalu kesulitan ketika mengurusi lini belakang Spurs yang rutin kebanjiran gol, meski mereka sebenarnya memiliki penjaga gawang tangguh dalam diri Hugo Lloris, atau deretan bek internasional seperti Jan Vertonghen. Bahkan, musim lalu Spurs pun menjadi tim dengan jumlah kebobolan keempat terbanyak -- dijebol lawan 53 kali.

Redupnya Dominasi United

Berstatus sebagai klub yang mendominasi Liga Primer ketika masih ditangani Sir Alex Ferguson, dominasi Setan Merah di kompetisi sepak bola Inggris itu kian meredup.

Begitupula dominasi mereka terhadap Spurs. Meski Tottenham hanya mampu meraih lima kemenangan dari 46 pertemuan mereka dengan United di ajang Liga Primer, dua kemenangan itu mereka curi di Old Trafford dalam kurun waktu tiga musim terakhir.

Lima pertemuan terakhir kedua tim juga berakhir relatif imbang, dengan satu kemenangan bagi masing-masing tim dan tiga pertandingan sisa, berakhir dengan hasil imbang.

Mencari Peluang di Celah Lini Pertahanan

Pertarungan menarik akan tercipta karena kedua tim sama-sama bisa menurunkan tim inti terbaik mereka. Di kubu ManUnited, Bastian Scwheinsteiger yang belum kembali ke tingkat kebugaran terbaik akan digantikan oleh Michael Carrick, gelandang yang selalu bisa diandalkan.

Sementara itu di lini depan, Van Gaal akan mengandalkan trio Ashley Young-Memphis Depay-Juan Mata untuk menciptakan berbagai peluang bagi Wayne Rooney yang akan memimpin lini serang.

Keempatnya akan menguji apakah Pochettino telah menemukan ramuan tepat untuk memperbaiki lini belakang.

Sebaliknya, pertanyaan paling besar untuk ManUnited pun tampaknya akan dialamatkan pada sektor pertahanan. Berkebalikan dengan lini serang yang tak mengalami banyak perubahan dari musim lalu (hanya tempat Ander Herrera yang digantikan oleh Memphis Depay), Van Gaal belum menemukan kombinasi yang kokoh untuk lini belakang.

Di bawah mistar gawang, Sergio Romero akan mencicipi atmosfer Liga Inggris untuk pertama kalinya demikian pula dengan Matteo Darmian yang akan menghadapi kecepatan Danny Rose dan Nacer Chadli yang sering menusuk ke kotak penalti.

Selain itu, Van Gaal kemungkinan besar akan kembali memecah duet Chris Smalling-Phil Jones dan memasangkan salah satunya dengan Daley Blind. Setelah laga pramusim yang berakhir dengan kekalahan 0-2 dari Paris Saint-Germain, Van Gaal menyatakan bahwa ia tak senang dengan performa Jones yang bermain selama 63 menit dan bahwa ia akan memberikan satu posisi bek tengah kepada Blind.

Jika kombinasi Blind dan Smalling belum benar-benar padu, maka penyerang muda Spurs, Harry Kane, akan memanfaatkan hal tersebut untuk membuktikan bahwa ia bukan penyerang semusim.

Meski demikian, Blind dan Smalling sendiri akan memperoleh ketenangan mengingat mereka dilindungi dua gelandang bertahan terbaik di Liga Primer Inggris musim lalu, Carrick-Scheneiderlin. (vws)