Jakarta, CNN Indonesia -- Hubungan empat legenda bulutangkis, Taufik Hidayat, Lin Dan, Peter Gade, dan Lee Chong Wei memang terbilang unik. Mereka bisa saling berseteru di lapangan, namun berkawan akrab di luar lapangan.
Rivalitas dan persahabatan ini pulalah yang pada akhirnya membuat empat nama ini terus berkibar di dunia bulutangkis sebagai ikon meskipun Taufik dan Peter Gade sudah gantung raket beberapa tahun lalu.
"Kami memang musuh di lapangan, namun di luar lapangan kami berkawan akrab," tutur Chong Wei menggambarkan pertemanan mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu dengan adanya program Yonex The Legends' Vision ini, kami bisa kembali bersama-sama berkumpul mengerjakan sebuah hal yang positif bagi perkembangan bulutangkis," kata Taufik menimpali.
Keakraban antara para pebulutangkis top ini pun tergambar jelas pada sesi tanya jawab dengan media. Peter Gade yang ditanya tentang rencana perubahan sistem skor yang sempat mengapung beberapa waktu lalu langsung melempar pertanyaan tersebut pada Chong Wei.
"Memang sepertinya akan jadi banyak poin-poin menegangkan, namun pertanyaan ini seharusnya diajukan pada Chong Wei dan Lin Dan yang masih merasakan kompetisi," tutur Peter Gade.
"Bila sistem poin 11 yang diberlakukan, saya rasa Taufik dan Peter Gade akan secepatnya kembali bermain," kata Chong Wei disambut tawa oleh Taufik dan Peter Gade.
Keakraban antara para legenda itu terus tergambar selama acara berlangsung. Mereka bertiga, minus Lin Dan yang tak bisa hadir, begitu santai menjalani acara ini dan sama sekali tidak terlihat seperti hanya terikat kontrak kerja dengan
apparel yang mendukung mereka.
Jika dari segi prestasi Lin Dan merupakan pebulutangkis yang paling bersinar dibandingkan tiga rekannya, maka dari segi pergaulan Chong Wei yang lebih unggul.
"Saya bisa bahasa melayu, China, dan Inggris. Jadi saya bisa ngobrol dengan Taufik, Lin Dan, dan Peter Gade dengan lancar," tutur Chong Wei memberitahukan keunggulannya.
(ptr/ptr)